TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Warga sekitar pembangunan box culvert di Jalan Raja Haji Fisabilillah Batu 8 Atas Kota Tanjungpinang mulai dikeluhkan warga.
Warga yang berprofesi sebagai pedagang mengaku merugi akibat kebijakan Pemprov Kepri yang kembali menutup akses jalan.
Pedagang sapu di sekitar lokasi pembangunan, Astuti menyebut sudah bulan pendapatannya merosot.
Sebelumnya, Pemprov Kepri telah menutup akses jalan selama sebulan dan kini penutupan kembali dilakukan.
“Kami kan udah legowo satu bulan penuh tutup, sekarang sudah bisa lah dibuka separuh,” katanya, Kamis (10/8/2023).
Selain pendapatan dari berdagang sapu, Astuti juga mengaku tidak bisa mengutip uang sewa delapan kios miliknya yang berada di sekitar pembangunan.
Padahal, ia memiliki cicilan ke bank yang harus ia bayarkan tiap bulannya.
Astuti tidak ingin asetnya disita pihak bank karena tidak mampu membayar cicilan imbas penutupan jalan.
“Saya sudah dua bulan nggak pungut sewanya karena mereka tak bisa jualan,” ujarnya.
Bukan hanya Astuti, penutupan jalan juga disayangkan pedagang jok motor, Abdul Andi.
Andi menuturkan, seharusnya Pemprov Kepri dan penanggung jawab proyek berkoordinasi terlebih dahulu dengan pedagang dan warga sekitar.
“Kami sudah satu bulan lebih tanpa ada koordinasi, kompensasi, dan solusi,” pungkasnya.
Penulis: Nuel