BINTAN,SIJORITODAY.com – Cerita menarik muncul dalam pendistribusian logistik pemilu di Kecamatan Tambelan. Kecamatan yang berdiri disebuah pulau terluar Kabupaten Bintan ini, memiliki rintangan tersendiri dalam pelaksanaan pemilu 2024.
Petugas yang terlibat harus bersahabat dengan samudera yang berombak. Agar surat suara dan keperluan pemilu lainnya dapat sampai tepat waktu di TPS yang berada di gugusan pulau-pulau Kecamatan Tambelan.
Mereka yang terlibat patut disematkan gelar pejuang pemilu 2024, sebab untuk mensukseskan pemilu nyawa menjadi taruhan yang harus dikorbankan.
Kecamatan Tambelan sendiri berdiri dari 6 desa dan 1 kelurahan, 3 desa diantaranya Desa Mentebung, Pengikik dan Pulau Pinang berada diluar pulau besar Tambelan. Pendistribusian logistik dilakukan penyelenggara pemilu dan aparat TNI-Polri pada Selasa (13/2) dini hari.
Perjalanan berjam-jam menggunakan sampan yang mengapung diatas samudera, menjadi tantangan tersendiri. Logistik Pemilu diangkut dengan menggunakan 2 kapal milik masyarakat untuk 3 desa.
Kapolres Bintan AKBP Riky Iswoyo melalui Kapolsek Tambelan Ipda Taufik mengatakan bahwa untuk memastikan logistik Pemilu sampai di TPS dalam keadaan baik.
Taufik juga menyampaikan jarak tempuh terdekat yaitu desa Mentebung yang ditempuh selama 4 jam lebih, desa Pulau Pinang ditempuh selama 6 jam lebih.
Sedangkan untuk desa pengekek ditempuh selama 8 jam perjalanan laut dengan kapal masyarakat. “Logistik diberangkat pada dini hari dengan tujuan agar lofistik tersebut sampai di PPS pada pagi hari,” ungkap Ipda Taufik.
Setibanya di pulau-pulau, sampan yang mengangkut harus mengapung dekat bibir pantai. Sandaran sebagai tambatan perahu tidak tersedia. “Jadi anggota dan masyarakat yang mengangkut dari sampan ke daratan,” timpalnya.
Ipda Taufik memastikan seluruh logistik pemilu sampai dalam kondisi baik di desa-desa pulau terjauh di Kecamatan Tambelan. “Semua sampai dalam kondisi baik dan aman,” katanya. (oxy)