Pj Wali Kota Tanjungpinang, Hasan dalam wawancara doorstop bersama awak media di Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Kamis (29/2/2024). F:Sijoritoday.com/ Immanuel Patar Mangaraja Aruan

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Pemerintah Kota Tanjungpinang bakal menggelar empat kali pasar murah dan gerakan pangan murah menjelang hari raya Ramadhan 1445 Hijriah.

Pj Wali Kota Tanjungpinang, Hasan mengatakan, pasar murah dan gerakan pangan murah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, khususnya cabai.

“Menjelang Ramadhan kita akan laksanakan 3-4 kali pasar murah dan gerakan pangan murah,” katanya, Kamis (29/2/2024).

Hasan menerangkan, kenaikan harga cabai saat ini disebabkan peningkatan kebutuhan yang tidak disertai dengan peningkatan hasil panen di daerah penghasil.

Selain itu, momentum jelang hari raya Ramadhan 1445 H juga turut menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan harga cabai.

“Kenaikan harga-harga ini karena peningkatan kebutuhan yang tidak sesuai dengan masa panen di Jawa,” terangnya.

Selain menggelar pasar murah dan gerakan pangan murah, Hasan juga meminta para distributor memasok cabai secara merata di kabupaten/kota, khususnya Tanjungpinang.

Ia juga menyiapkan opsi untuk memberikan subsidi transportasi pengangkut cabai dengan menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) jika harga tidak terkendali.

“Kalau subsidi transportasi kan diambil dari Belanja Tidak Terduga (BTT) kalau keadaan sudah darurat,” tambahnya.

Sebelumnya pada 26 Februari 2024, kenaikan harga komoditi cabai di Pasar Bintan Center naik nyaris 100 persen.

Salah satu pedagang cabai, Hendri mengatakan, cabai merah dibanderol Rp90 ribu per kg, cabai nano Rp90 ribu per kg.

“Kalau cabai hijau sebelumnya dijual dengan harga Rp48 ribu per kg naik menjadi Rp68 per kg,” katanya, Senin (26/2/2024).

Sementara itu cabai rawit masih normal dijual dengan harga Rp 48 ribu perkilogram.

“Penyebab naiknya saya tidak tahu, kalau dibilang stok cabai tak ada, tapi cabai banyak. Dari Jawa cabai merah,” jelasnya.

Akibatnya minat beli masyarakat menjadi berkurang, biasanya pembeli membeli satu kilogram ini hanya setengah kilogram.

Hendry juga mengeluh biasanya dirinya mengambil satu kotak besar, namun karena naik ia hanya dapat membeli setengah kotak.

“Biasanya satu dus stok saya, ini hanya setengah kami ambil dari sebelumnya. Gitu juga pembeli juga berkurang,” ucapnya.

Selain Hendry, kenaikan cabai lebih mahal terjadi di kios pedagang komoditi cabai lainnya, Hani.

Ia bercerita bahwa kenaikan harga cabai merah dan cabai nano menjadi Rp94 ribu per kg.

“Naik sudah satu minggu yang lalu cabai nano dan cabai merah,” ujarnya.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here