TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Kepala Kanwil Kemenkumham Provinsi Kepulauan Riau, I Nyoman Surya Mataram mengimbau pelaku usaha untuk segera mendaftarkan produknya sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Menurutnya, dengan daftar HKI, produk pelaku usaha akan memiliki perlindungan hukum dan nilai jual yang tinggi.
“Harus segera didaftarkan biar memiliki kekuatan hukum dan perlindungan hukum dan nilai jual yang lebih tinggi,” katanya beberapa waktu lalu.
Ia menuturkan, saat ini di Kemenkumham memiliki tujuh izin hak kekayaan intelektual. Yaitu, hak paten, hak merek, hak desain industri, hak cipta, indikasi geografis, rahasia dagang, dan desain tata letak sirkuit terpadu.
“Semua pengurusan izin tersebut dapat dilakukan di Kantor Kemenkumham Kepri,” jelasnya.
Ia menjelaskan, hak kekayaan intelektual merupakan suatu hak yang sangat spesial yang diberikan kepda pencipta dan penemu.
Menurutnya, untuk di Kepri cukup banyak kekayaan intelektual yang bisa di eksplore, baik itu dari hasil bumi maupun dari hasil laut.
“Karena itu kita mendorong masyarakat dapat memanfaatkan kekayaan intelektual untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi mereka yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DiskopUKM) Kepri, Riki Rionaldi mengimbau pelaku usaha untuk mendaftar HKI.
HKI ini sangat penting bagi pelaku UMKM, karena dapat meningkatkan kompetensi produk agar dapat bersaing di pasaran.
Selain itu, HKI juga sebagai instrumen untuk melindungi merek dagang dari kemungkinan pelanggaran atau pembajakan, oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Dengan daftar HKI, pelaku UMKM telah melindungi keaslian produknya agar tidak diklaim oleh orang lain,” terangnya.
Riki optimis, dengan mendaftar HKI, penjualan produk UMKM akan meningkat dengan pesat.
Selain itu, pelaku UMKM akan terus termotivasi untuk menciptakan inovasi-inovasi produk baru.
“Dengan ikut HKI, pelaku UMKM akan berupaya mencari usaha yang baru ataupun jenis usaha sama tapi dengan inovasi. Sehingga produk-produk yang ada menjadi beragam,” tambahnya. (*)