TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Riau, Aries Fhariandi mengatakan, kenaikan beras SPHP akan dievaluasi akhir bulan ini.
Diketahui, sejak 1 Mei 2024, beras SPHP yang sebelumnya dijual dengan harga Rp11.500, menjadi Rp13.100 untuk wilayah Kepri dan lainnnya.
“Relaksasi harga ini akan dievaluasi tanggal 31 Mei 2024 dan akan dievaluasi secara berkala. Ada suratnya terkait harga relaksasi HET beras premium maupun medium diseluruh Indonesia,” katanya, Kamis (23/5/2024) kemarin.
Ia menuturkan naiknya harga beras ini dikarenakan mengalami fluktuasi beberapa waktu lalu dan diakibatkan dampak dari hulu hilirnya mulai dari petani hingga penjualan dipasaran.
“Pedagang dan pengecer mengacu kepada harga relaksasi itu. Kebijakan diambil karena mempertimbangkan kondisi beberapa hal. Termasuk adanya dampak El Nino, sehingga mengalami ganguan panen, dan gangguan lainnya,” tuturnya.
Ia menambahkan untuk stok cukup untuk beberapa bulan ke depan baik di Bulog ataupun beberapa distributor di Batam, Tanjung Pinang, Anambas dan lainnya.
“Stok Insya Allah 3 sampai 4 bulan kedepan bisa. Beras kita masuk dari beberapa daerah, Jawa, Jakarta, Bandung, Jawa Barat dan Jawa Timur,” tambahnya.
Ketua Komisi II DPRD kota Batam, Wahyu Wahyudin menjelaskan, aturan relaksasi ini dari pemerintah pusat.
Kendati demikian pihaknya mendorong tidak berlaku di Kepri. Karena beras di Kepri kebanyak impor baik dari Provinsi maupun luar.
“Kalau dari luar, kita tak ada PPN. Harusnya bisa murah di Kepri dengan didukung dengan kebijakan pemerintah pusat,” jelasnya.
Politisi PKS ini berharap Kepri ada kekhususan. Lantaran tidak ada PPN. Sehingga harganya berbeda dengan wilayah lainnya.
Penulis: Nuel