Sekretaris Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin saat menjalin aspirasi buruh di Kota Batam, Senin (30/12/2024). F: Sijoritoday.com/istimewa

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin meminta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kepri mendata perusahaan yang akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.

Itu ia sampaikan setelah Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan mengungkapkan 60 perusahaan berpotensi melakukan PHK dalam waktu dekat.

“Disnakertrans harus data itu, ada berapa perusahaan yang terancam melakukan PHK di Kepri,” katanya, Senin (30/12/2024) siang.

Anggota DPRD Kepri dua periode itu menyarankan Pemerintah Pusat dan daerah harus bersinergi menyelamatkan perusahaan yang terancam melakukan PHK.

“Pemerintah siapkan skema menyelamatkan perusahaan ini. Jangan sampai terjadi gelombang PHK,” ujarnya.

Menurut Wahyu, gelombang PHK akan menambah jumlah pengangguran dan kemiskinan di Kepri.

PHK juga akan berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat.

“Daya beli pasti seret, belum lagi pemerintah melahirkan kebijakan rasionalisasi pajak opsen, hingga PPN,” jelasnya.

Sebelumnya, Wamenaker, Immanuel Ebenezer Gerungan mengungkapkan gelombang PHK terjadi imbas Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

“Memang ada kritikan-kritikan, keluhannya ke saya, sumber dari masalah ini adalah Permendag Nomor 8 Tahun 2024 yang meringankan impor bahan jadi,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, keluhan ini perlu menjadi perhatian serius kementerian terkait yang mengeluarkan regulasi tersebut.

“Semoga apa yang saya sampaikan ini bisa didengar oleh lembaga/kementerian yang mengeluarkan Permen itu,” ucapnya.

Nuel berharap Kementerian Perdagangan dapat mengevaluasi dampak regulasi tersebut terhadap sektor ketenagakerjaan.

Selain itu, ia meminta semua pihak untuk bersinergi dalam mencari solusi terbaik agar PHK massal dapat diminimalkan.

Sedangkan dari jumlah yang terkena PHK, dari 2023 hingga saat ini sudah ada 80 ribuan pekerja.

“Dari 2023 sampai Desember ini. Ini nanti saya kasih data-nya ya. Banyak,” serunya.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here