LINGGA, SIJORITODAY.Com – – Sudah hampir 2 tahun Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lingga tidak berfungsi. Hal ini dikarenakan pengurus yang ada di Kabupaten Lingga ini tidak aktif sama sekali.

Organisasi yang diresmikan langsung oleh ketua PMI Provinsi Kepri, Eddi Wijaya pada bulan maret 2013 lalu tidak pernah menunjukkan fungsi dan tugasnya. Dalam peresmian dan pelantikan PMI Lingga tahun 2013 tersebut, pernah disampaikan Eddi bahwa PMI bukan lembaga politis, sehingga rencana strategi (renstra) adalah berdasarkan rasa sosial dan kemanusiaan.

Eksistensinya, dianalogikan dengan setetes darah, dan sebuah fasilitas, peluang, untuk menghadirkan relawan, mula, madya, yang cepat tanggap dan darurat. Dilanjutkannya, dengan dilantiknya pengurus PMI Kabupaten Lingga ini diharapkan dapat memberikan  kontribusi, dalam pelayanan kemanusiaan, dapat bekerja sama dengan LSM, serta dapat bermanfaat bersama dengan masyarakat.

Namun, hal tersebut berjalan terbalik dengan apa yang ada saat ini. PMI Kabupaten Lingga malah tidak terlihat dan jauh dari peredaran sebenarnya. Salah seorang pendonor aktif, Do menyayangkan terkait hal tersebut jika dibiarkan berlarut-larut. PMI yang didirikan sewaktu zaman Bupati  Lingga, Daria pada periode 2010/2015 lalu kini terkesan “mati suri”.

“Organisasi ini hanya berjalan aktif selama kurang lebih 2 tahun saja. Itu disebabkan karena pengurusnya dipilih secara sepihak. Kami-kami yang sering donor darah sama sekali tidak diundang waktu pelantikan kepengurusan PMI Kabupaten Lingga apalagi menjadi anggota PMI,” ungkapnya, Selasa (24/01).

Sebagaimana diketahui, organisasi PMI ini merupakan organisasi nasional yang memiliki anggaran yang sangat besar. Karena disuatu kabupaten/ kota memang memerlukan Organisasi seperti PMI. PMI merupakan wadah untuk penyediaan stok darah apabila dibutuhkan secara mendadak. Namun, di Kabupaten Lingga hal itu tidak terlihat.

“Kalau sewaktu-waktu ada pasien yang memerlukan darah dengan segera kemana kita harus mengadu. Apakah pihak rumah sakit harus menghubungi PMI terlebih dahulu?,” sesalnya.

Dengan demikian, ia berharap untuk kedepannya para pengurus PMI lebih aktif lagi dalam menjalankan perannya. Baik itu aktif mendonorkan darahnya di rumah sakit maupun ingin bekerja dalam menghidupkan organisasi itu sendiri agar dapat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pasien yang memerlukan darah.

 

Penulis: Nondo/Rzi

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here