TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kepri Bobby Jayanto meminta Gubernur Kepri Ansar Ahmad meninjau kebijakan penerapan tes GeNose COVID-19 di pelabuhan dan bandara setelah mendapat berbagai keluhan dari masyarakat setempat.

Bobby Jayanto mengatakan tes GeNose COVID-19 membebankan masyarakat karena ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan warga atau calon penumpang sebelum berangkat, yaitu sebesar Rp40 ribu.

Selain itu, dia menilai tidak efektifnya penerapan aturan pelaksanaan tes GeNose COVID-19 itu di lapangan.
Menurutnya banyak calon penumpang yang antre dan bertumpuk saat akan melakukan tes GeNose di bandara maupun pelabuhan, bahkan tidak menerapkan protokol kesehatan. 

Sementara itu, loket pemeriksaan yang terbatas dan petugas yang sedikit tidak bisa mengantisipasi dan mengatur penumpukan calon penumpang tersebut.

“Saya melihat penerapan GeNose ini kurang efektif. Malah dengan tes yang dilakukan di pelabuhan atau bandara terjadi penumpukan calon penumpang serta antrean yang panjang,” kata Bobby Jayanto di Tanjungpinang, Senin (7/6/2021). 

Bobby juga menyebut tes GeNose COVID-19 bisa dilakukan di klinik kesehatan swasta dengan harga yang sama di pelabuhan. Tapi di Tanjungpinang baru ada 1 klinik yang bisa memberikan layanan tersebut dan jumlah alatnya juga baru ada satu, sehingga juga kewalahan melayani calon penumpang yang melakukan tes.

Bobby menilai yang harus dilakukan saat ini adalah penegakan protokol kesehatan dengan disiplin tinggi oleh setiap pribadi dan himbauan terus menerus oleh aparatur dan pihak terkait. 

Masyarakat harus menjaga diri sendiri dengan bepergian untuk tujuan yang sangat penting dan mendesak dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama perjalanan, seperti menggunakan masker tanpa membuka selama perjalanan, mencuci tangan dan sedapat mungkin menjaga jarak dengan orang lain.

“ Saat ini dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ini adalah kesadaran dari masing-masing individu yang disiplin dengan protokol kesehatan. Mau bepergian pikirkan dulu apakah memang penting. Mau berusaha dan bekerja silahkan asal ketat prokesnya karena demi menjaga diri masing-masing,” tandasnya.

Dalam situasi pandemi Covid 19 yang sangat mempengaruhi ekonomi masyarakat, Bobby berharap kebijakan aturan dalam layanan di tempat-tempat umum seperti rumah makan, restoran dan kafe dapat dipatuhi oleh pelaku usaha dan pengunjung.

“ Jika memang harus take away makanannya ya diterapkan saja, supaya tidak terjadi interaksi dengan orang banyak dalam waktu yang lama. Intinya masyarakat tetap bisa berusaha dengan patuh pada aturan protokol kesehatan,” alasannya.

(Mn)

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here