Proses evakuasi peti jenazah pasien Covid-19 dari mobil ambulance menuju speed boat yang bersandar di dermaga Sei Nam Kijang Kecamatan Bintan Timur, Kamis (17/6) dini hari kemarin. Foto IST

BINTAN,SIJORITODAY.com – Seorang warga Mantang Besar Kecamatan Mantang dikabarkan meninggal dunia dalam keadaan positif Covid-19. Mendengar kabar itu, Brigadir Polisi Muhammad Kurniawan bersiap dengan tim satgas Covid-19 Kecamatan Mantang dan Desa Mantang Besar, Rabu (16/7).

Berbekal alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat, masker, sarung tangan dan lain-lain, mereka ikut membantu proses pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Pada saat itu, Bhabinkamtibmas Mantang Brigadir Muhammad Kurniawan tengah menjalani piket. Sekitar jam 9 malam, dirinya mendapat informasi seorang warganya meninggal akibat Covid-19. Ia pun melakukan koordinasi dengan satgas kecamatan maupun desa.

Disepakati malam itu, jenazah dimakamkan di Selat Limau dengan standar protokol kesehatan. Kurniawan bersama tim bersiap di pelabuhan Sei Nam Kijang menunggu peti jenazah dari RSUD EHD Busung.

Kurniawan berkisah jika malam itu merupakan tindakan pertamanya membantu proses pemulasaran jenazah pasien Covid-19. Ia mengatakan, mereka membantu karena petugas media yang minim membantu proses pemakaman.

“Ini juga pasien pertama meninggal dunia di Kecamatan Mantang dikarenakan Covid-19,” ujar Kurniawan, menceritakan, Jum’at (18/6).

Mereka yang belum memiliki pengalaman untuk memakamkan jenazah Covid-19, memberanikan diri. Sekitar pukul 02.50 WIB, Kamis (17/6) dini hari, sebuah mobil ambulance merapat ke dermaga rakyat di Sei Nam.

Sebelum bergegas mengangkat peti mayat, Kurniawan bersama rekan satgas Covid-19 kecamatan dan desa diberikan pemahaman mengenai SOP penanganan jenazah pasien Covid-19 oleh petugas RSUD EHD Busung yang membawa jenazah itu.

Beberapa menit menerima pendidikan singkat, mereka mulai bekerja. Peti mayat diangkat dari mobil ambulance menuju speed boat yang sudah disiapkan. Mereka berpakaian APD lengkap warna putih.

“Untuk perjalanan mengantarkan jenazah menyebrang pulau sekitar 10 menitan. Kita bawa memakai speed milik pemerintah desa,” ungkap Kurniawan.

Proses pemulasaran jenazah dilakukan sekitar pukul 03.30 WIB mendekati pagi hari. Suasana yang hening dan gelap tak menyurutkan seluruh tim satgas Covid-19 untuk memakamkan saudaranya yang meninggal itu.

“Alhamdulillah saya banyak belajar dalam penanganan pasien Covid-19 dari mulai pelaksanaan 3 T (Tracing, Testing dan Treatment), evakuasi pasien menuju ruang isolasi hingga pemulasaran jenazah Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan,” terangnya.

Untuk itu, Ia berpesan kepada masyarakat agar tidak mengabaikan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat sudah cukup banyak korban jiwa akibat Covid-19.

“Jangan lupa selalu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan supaya tidak tertular Covid-19. Bersama kita bisa mencegah dan menekan laju penyebaran Covid-19,” pesannya. (Btn)

Editor : Akok

Print Friendly, PDF & Email

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here