Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Nasrul saat ditemui di toko miliknya, Rabu (1/12/2021). F: Helen

TANJUNGPINANG, SIJORITODAY.com – Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Nasrul angkat bicara soal kenaikan harga komoditas pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang mulai dikeluhkan masyarakat.

Menurut Nasrul, sudah saatnya Pemko Tanjungpinang memanggil distributor komoditas pangan untuk mencari solusi menstabilkan harga.

Selain distributor, ia meminta agar Pemko Tanjungpinang juga memanggil Bulog untuk menjalankan tugasnya sebagai stabilisator harga.

“Pemko sudah seharusnya memanggil distributor dan Bulog membahas kenaikan harga ini,” katanya, Rabu (1/12/2021).

Politisi PKS ini menuturkan, biasanya kenaikan harga disebabkan oleh kurangnya persediaan dan tingginya permintaan jelang Nataru.

Selain itu kenaikan harga juga bisa disebabkan cuaca yang tidak stabil sehingga menyebabkan pertanian terganggu.

“Yang menjadi penyebab itu banyak kelangkaan pupuk, faktor cuaca, transportasi, kesiapan petaninya untuk berladang,” ujarnya.

Nasrul mengaku telah bertemu dengan penyuplai sayuran dari Kota Medan untuk menanyakan penyebab naiknya harga sayuran.

Ternyata kenaikan harga sayuran ini disebabkan oleh tingginya ongkos kargo udara.

Tidak dapat dipungkiri, penghapusan premium dengan pertalite juga berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga komoditas pangan.

Sementara, melonjaknya harga minyak goreng tidak hanya berlaku di Tanjungpinang tapi menyeluruh di Indonesia.

“Kita akan mengupayakan dan meminta Pemko untuk menstabilkan harga mungkin saja dapat diturunkan sedikit dan tidak terlalu mahal, tapi mengenai minyak karena sudah permasalahan nasional mungkin tidak bisa diturunkan,” tuturnya.

Nasrul pun menyarankan agar Pemko Tanjungpinang dalam hal ini Disperindag mengambil langkah cepat dan terukur untuk menurunkan harga komoditas pangan yang akan semakin meningkat jelang Nataru.

Kata Nasrul, Disperindag dapat melakukan intervensi pasar dengan menjual sembako murah ke masyarakat.

“Mungkin melakukan paket sembako murah,” ungkapnya.

Agar tidak menjadi persoalan tahunan, Nasrul meminta agar Pemko Tanjungpinang membina masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk berkebun tanaman jangka pendek.

Bahkan, masyarakat juga bisa membudidayakan ikan di dalam ember untuk memenuhi kebutuhan protein.

“Ada suatu program yang mungkin dapat dilaksanakan oleh masyarakat tanjungpinang yaitu bertani di rumah sendiri,” pungkasnya.

Ia berkeyakinan, jika usulan ini dilaksanakan dan dibina dengan sungguh-sungguh akan mampu mengurangi ketergantungan terhadap komoditas pangan yang dijual di pasar bahkan bisa menjadi swasembada pangan dan memulihkan ekonomi masyarakat.

“Memang harus ada tingkatan motivator di tingkat kelurahan atau RT setempat agar programnya bisa berkelanjutan, selain itu pemerintah kota kita juga bisa membuat program Budidamber (budidaya ikan di dalam ember) ya memang sih tidak bisa terlaksana dengan mudah karena pasti terkendala dana,” tambahnya.

(Helen)
Editor: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here