Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Kepulauan Riau, Heru Sulistyo saat ditemui di Kantor Disdik Kepri, Selasa (18/1/2022). F: Ravi

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Kepulauan Riau, Heru Sulistyo tengah menginvetarisir sarana dan prasarana sekolah di Kepri.

Heru menyebut bahwa masih ada kekurangan sarana dan prasarana, salah satunya di SMAN 28 Batam.

“Kami lagi menginvetaris sarana dan prasarana sekolah di Kepri dan ternyata masih ada kekurangan, salah satunya di SMAN 28 Batam,” katanya, Selasa (18/1/2022).

SMA 28 Batam memang baru memiliki satu gedung yang digunakan untuk ruangan majelis guru dan masih kekurangan sarana prasarana.

Heru menjelaskan bahwa tahun 2022 Disdik Kepri telah menganggarkan pembangunan 2 ruang kelas di SMAN 28 Batam.

“Di tahun 2022, kita ada menganggarkan untuk pembangunan 2 ruang kelas di SMA 28 Batam,” jelasnya.

Heru menjelaskan, sekolah yang baru berdiri tidak mendapatkan DAK, Disdik pun akan berupaya meminta alokasi anggaran ke Kemendikbud.

“Dan kita juga mengupayakan ke pusat, sekolah ini tidak dapat DAK karena sekolah baru, jadi kita coba memohon Dana Bantuan Pemerintah dari Kemendikbud, semoga bisa terealisasi untuk sekolah baru,” sebutnya.

Heru menambahkan, Disdik Kepri menargetkan, pemenuhan sarana prasarana di tiap sekolah rampung di tahun 2024.

“Semua sarana dan prasarana di sekolah akan kita targetkan untuk bisa tercapai pembangunan infrastruktur tahun 2024 di Kepri salah satunya SMA 28 Batam,” tambahnya.

Anggota DPRD Kepri Fraksi PKS, Wahyu Wahyudin meninjau kondisi SMAN 28 Batam, Selasa (12/1/2022).

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin meminta agar Disdik Kepri menambah ruang belajar di SMAN 28 Batam.

Pasalnya, ratusan siswa SMAN 28 Batam terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di SD 08 Batam akibat belum tersedianya ruangan belajar yang memadai.

Setakat ini, SMAN 28 baru memiliki satu gedung yang digunakan untuk ruangan majelis guru.

Sehingga mau tidak mau, 118 siswa yang terbagi atas 4 kelas yang terdiri 2 kelas IPA dan 2 kelas IPS terpaksa menumpang di gedung SD yang memang bertetangga itu.

“Saya sangat kasihan melihat mereka. Saat ini baru satu gedung, yang diperuntukkan sebagai ruang guru. Sarana dan prasarana itu belum ada,” kata Wahyu, Rabu (13/10/2021).

Melihat demografi Kecamatan Sei Beduk yang cukup padat, politisi PKS itu memperkirakan akan ada lonjakan siswa di tahun 2022.

“Sekolahnya baru tahun ini penerimaan, tapi secara demografis tahun depan pasti akan membludak,” ujarnya.

Idealnya kata Wahyu, sekolah ini sudah seharusnya memiliki 8 ruangan yang terdiri dari 6 rombongan belajar (rombel) dan 2 laboratorium.

“Idealnya 8 ruangan, 6 untuk rombel dan 2 laboratorium,” tambahnya.

(Ravi)
Editor: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here