Anggota DPRD Kepri Dapil Natuna-Anambas, Taufik dalam rapat DPRD belum lama ini.

ANAMBAS,SIJORITODAY.com – Anggota DPRD Kepri Fraksi PDI-Perjuangan, Taufik meminta Gubernur Ansar Ahmad menuntaskan kelangkaan solar di Kabupaten Natuna dan Anambas.

Taufik menjelaskan, kelangkaan solar yang terjadi belakangan ini sudah mulai dikeluhkan masyarakat nelayan.

Diketahui, belakangan ini nelayan tidak bersemangat melaut akibat kelangkaan solar.

“Masyarakat (nelayan) sekarang sulit mengakses solar,” katanya, Rabu (11/5/2022).

Anggota DPRD Dapil Natuna-Anambas ini juga mengkritisi jumlah kuota yang ditetapkan, diketahui kapal 20 Gross Ton (GT) dibatasi 60 liter solar per tahun.

Taufik menerangkan, untuk sekali melaut, kapal 20 GT membutuhkan 100 liter solar atau lebih banyak dari kuota yang ditetapkan.

“Nelayan dengan kapal 20 GT sekali melaut butuh 100 liter solar, tapi jatah mereka hanya 60 liter per bulan,” jelasnya.

Anggota Komisi I ini menuturkan, kelangkaan solar juga turut dikeluhkan nelayan kelong. Diketahui, nelayan membutuhkan solar sebagai bahan bakar genset untuk penerangan menangkap ikan.

Sebenarnya, bisa saja kebutuhan listrik dibantu dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Namun, kembali ke kesediaan Pemprov Kepri memberikan subsidi atau hibah peralatan PLTS atap.

“Bisa juga melalui solar cell kalau memang mampu memenuhi kebutuhan daya kelong, tapi dibantu subsidi lah,” tuturnya.

Section Head Comrel Pertamina Sumbagut, Agustiawan mengaku tidak mengetahui kelangkaan solar itu. Ia menyebut, alur distribusi solar lancar dan tidak terkendala.

“Alhamdulillah lancar, sampai hari ini nggak ada kendala,” ujarnya.

Agus menambahkan, tahun ini, Kabupaten Natuna mendapatkan kuota bio solar sebesar 7.751 kilo liter sementara pertalite 7.602 kilo liter.

Penyerapan bio solar per 10 April 2022 sebesar 2.529 kilo liter sementara pertalite 2.529 kilo liter.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here