JAKARTA,SIJORITODAY.com – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Bupati Karimun Aunur Rafiq menemui Wamen LHK, Alue Dohong di Jakarta, Kamis (16/6/2022) kemarin.
Pertemuan itu membahas percepatan peralihan status hutan lindung di sekitar kawasan Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) di Karimun.
Ansar mengatakan, pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah menjadi sebuah keharusan yang tidak bisa ditunda lagi. Sebab Karimun merupakan satu dari tiga kawasan Free Trade Zone (FTZ) atau kawasan perdagangan bebas di Kepri selain Batam dan Bintan.
Guna mengakomodir percepatan investasi dan pembangunan di Karimun, maka di butuhkan sarana infrastruktur transportasi berupa bandara yang dapat di landasi oleh pesawat narrow body atau berbadan lebar.
Saat ini panjang landasan Bandara RHA hanya 1.500 meter, hanya bisa mengakomodir pendaratan pesawat perintis.
“Kita harus segera memperpanjang landasan bandara Raja Haji Abdullah agar penerbangan langsung untuk pesawat komersial bisa dilayani, hal itu bisa membuat investor yang ingin berinvestasi di Karimun dapat langsung ke Karimun tanpa perlu transit lagi,” katanya, Kamis (16/6/2022).
Menurut Ansar, saat ini sudah banyak investor asing yang berniat melakukan Penanaman Modal Asing (PMA) di Karimun. Dengan adanya pengembangan bandara Raja Haji Abdullah maka akan membuat investor semakin tertarik berinvestasi di Karimun.
Rencana perpanjangan landasan Bandara RHA menjadi 2.200 m diperkirakan meliputi kawasan hutan lindung seluas 14,29 hektare. Untuk itu dibutuhkan izin dari Kementerian LHK agar segera mengalihkan status kawasan hutan lindung menjadi putih.
Wamen LHK, Alue Dohong pun siap untuk segera memproses status hutan lindung di sekitar kawasan Bandara RHA dengan Daerah Penting Cakupan Luas bernilai Strategis (DPCLS).
Dari 15.000 hektare DPCLS di Kepri, kawasan hutan lindung seluas 14, 29 hektare di Bandara RHA termasuk dalam DPCLS.
“Untuk kemajuan Kepri dan pembangunan di Karimun, kami siap mendukung dengan segera memproses kawasan DPCLS di Kepri agar bisa diputihkan,” ujarnya.
Bupati Aunur Rafiq menambahkan, masyarakat sangat mengharapkan Bandara RHA bisa beroperasi sepenuhnya dengan melayani penerbangan komersial.
Banyak masyarakat Karimun yang memiliki mobilitas tinggi seringkali harus transit di Batam hanya untuk ke daerah lain.
Selain itu, sektor pariwisata di Karimun diyakini bisa terdongkrak dengan bertambahnya arus wisatawan melalui Bandara RHA.
“Inilah yang selalu dinanti-nanti dan dirindukan masyarakat Karimun, karena itu kami sangat yakin bandara Raja Haji Abdullah bisa membuat kemajuan di Karimun semakin pesat,” tambahnya. (*)
Editor: Nuel