TANJUNGPINANG, SIJORITODAY.com – Guru-guru sekolah minggu di gereja-gereja yang ada di Tanjungpinang akan mengikuti pelatihan standarisasi wawasan keagamaan.
Kegiatan tersebut akan digelar Bagian Kesra Pemko Tanjungpinang. Saat ini, sudah 210 orang guru sekolah minggu yang mendaftar. Sementara kapasitasnya hanya 200 orang saja.
Nantinya, para peserta akan diuji lima tim pemateri sekaligus penguji. Terdiri dari berbagai later belakang pendidikan dan pekerjaan.
Ada beberapa materi yang akan diujikan kepada peserta seperti, Wawasan Kebangsaan, Wawasan Keagamaan atau teologia, Moderasi beragama atau praktek keagamaan, Profesi Guru Sekolah Minggu dan Etika Guru Sekolah Minggu.
Kegiatan akan dilaksankaan, Selasa-Kamis (21-23/6) di ruang pertemuan Hotel Bintan Plaza.
Kabag Kesra Tanjungpinang, Ria menuturkan, kegiatan ini sebagai dasar pemerintah menstandarkan pemahaman para guru sekolah minggu se Tanjungpinang.
Selain itu, menjadi dasar bila ada insentif atau bantuan dari pemerintah yang akan diberikan kepada para guru sekolah minggu ini dari APBD.
Ia menuturkan, melalui kegiatan ini juga mempererat tali silaturahmi antarsesama guru sekolah minggu yang terdiri dari berbagai gereja di Tanjungpinang.
Kegiatan ini, dituturkannya bekerjasama dengan Kemenang Tanjungpinang, sebagai lembaga yang memberikan pembinaan dan juga pendataan.
Sejauh ini, menurutnya respon pihak gereja sangat baik. Ini tentu tak terlepas dari hubungan komunikasi yang terbangun selama ini.
Anggota DPRD Tanjungpinang, Ria Ukur Rindu Tondang mengapresiasi rencana acara ini. Tentu, ini langkah baik dalam bentuk tertib administrasi dan pengakuan kompentensi yang dimiliki. Khususnya bagi guru sekolah minggu.
Ia menuturkan, melalui kegiatan ini terbangun hubungan yang baik antarsesama guru. Terlebih meningkatkan kapasitas dalam memberikan pelayanan.
Terpenting, ia meminta setelah kegiatan ini para guru sekolah minggu makin semangat mendidik para anak-anak.
“Seperti yang tertulis di Alkitab, biarkan anak-anak itu datang kepadaKu (Yesus). Ini memiliki makna yang dalam. Bahwa mereka sebagai pewaris generasi ini, perlu memiliki didikan yang benar. Selain formal di sekolah tentu di bawah pembinaan gereja,” ucapnya.
Anggota DPRD Tanjungpinang Reni pun mengapresiasi kegiatan ini. Ini membuktikan sebagai daerah yang ditinggali berbagai suku dan juga agama bisa hidup berdampingan.
“Saya rasa ini bukti kemajemukan atau keberagaman itu, jadi perlu peningkatan kualitas dan pertemenan antarsesama guru, khususnya mereka yang mendidik anak-anak dalam bidang kerohanian. Saya ucapkan selamat mengikuti pelatihan. Buktikan bahwa pelayanan selama ini merupakan bentuk keteladanan yang bisa dicontoh,” tuturnya.
Ia pun memberikan apresiasi kepada guru-guru yang mendedikasikan diri mau melayani anak-anak.
“Saya salut dan bangga,” paparnya lagi.
Penulis: Misbach
Editor: Liza