TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Tanjungpinang, Riany mengungkapkan penyebab naiknya harga cabai selama dua pekan terakhir.
Ia menuturkan, kenaikan harga cabai disebabkan mahalnya harga pupuk secara nasional.
“Kenaikan harga pupuk secara nasional berdampak pada tanaman cabai, naiknya dua kali lipat, yang awalnya Rp 20 ribu jadi Rp 40 ribu. Seperti yang kita ketahui, kenaikan harga cabai tiap hari naik harganya,” katanya, Jum’at (17/06/22).
Selain itu, kenaikan juga dipicu oleh minimnya hasil panen dari daerah penghasil sehingga berdampak terhadap kurangnya pasokan cabai di Tanjungpinang.
Ia menerangkan, stok cabai di Tanjungpinang berasal dari Pekanbaru, Medan dan Pulau Jawa.
“Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan kita petani lokal tidak terpenuhi. Memang kondisi tanah di Tanjungpinang ini untuk cabe memang kurang memungkinkan. Dan untuk cabai kita cuma ada dua pemasok lokal, itupun dari Bintan,” ujarnya.
Pihaknya bersama Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang akan berupaya untuk memaksimalkan petani lokal yang ada di Tanjungpinang untuk pemenuhan kebutuhan sementara.
Untuk mengantisipasi kelangkaan, Riany meminta seluruh pedagang mengeluarkan semua stok cabai yang ada.
“Kita berharap para pedagang tidak menyimpan stok. Dari Disdagin pun tidak bisa melakukan penekanan harga, karena memang stoknya tidak ada,” pintanya.
Sebelumya, salah satu pedagang cabai di Pasar Baru I Tanjungpinang, Abdurahman mengaku kesulitan menghabiskan dagangannya akibat kenaikan harga.
Ia menuturkan, sebelum kenaikan harga, ia mampu menjual 5 kg cabai setiap harinya. Kini, 5 kg cabai habis terjual dalam waktu 2 hari.
Tidak dapat dipungkiri, kenaikan harga cabai berdampak pada menurunnya minat beli masyarakat.
“Bukannya senang kalau harga naik, susah karena susah laku. Kalau dikeringkan dari 4 kilo palingan dapatnya 1 kilo itupun harganya murah Rp 72 ribu palingan,” ucapnya.
Diketahui, harga cabai setan naik menjadi Rp120 ribu dari pekan lalu Rp100 ribu per kilo, cabai rawit naik menjadi Rp100 ribu dari Rp80 ribu per kilo, dan cabai hijau naik menjadi Rp60 ribu dari Rp25 ribu per kilo.
Penulis: Helen
Editor: Nuel