Wahyu Wahyudin, Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau.

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin mendorong Pemprov Kepri mengembangkan komoditas pertanian unggulan.

Ini untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan dan meningkatnya harga kebutuhan pokok di Kepri.

Wahyu mengatakan, komoditas pertanian harus disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah di masing-masing daerah.

“Ini juga untuk mendukung program swasembada pangan minimal 30 persen,” katanya, Minggu (19/6/2022).

Politisi PKS itu juga mendorong pemerintah melakukan pemetaan terhadap lahan-lahan terlantar untuk diupayakan para petani. Menurutnya, masih banyak ditemui lahan-lahan terlantar yang sekian lama tidak kunjung diupayakan.

“Daripada lahan itu semak dan tidak terawat, lebih bagus diupayakan oleh kelompok tani,” ujarnya.

Wahyu juga meminta agar Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota pro aktif membagikan bantuan bibit gratis, memberikan pendampingan, hingga membantu pemasaran.

Selain itu, pemerintah harus mengawasi alur distribusi pupuk subsidi agar tepat sasaran ke masyarakat yang membutuhkan.

“Berikan bibit gratis, pendampingan, dan pemasaran. Distribusi pupuk juga harus diawasi,” pintanya.

Wahyu juga mengajak setiap rumah tangga memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumah untuk berkebun seperti hortikultura, hidroponik, maupun polybag.

Ia optimis, rumah tangga akan memenuhi sebagian kebutuhan pokok sehingga mengurangi belanja di pasar.

“Saya optimis Kepri akan swasembada pangan jika ini semua dilakukan,” ucapnya.

Bedasarkan pantauan, harga cabai di Tanjungpinang mengalami kenaikan. Cabai setan naik menjadi Rp120 ribu dari Rp 100 ribu per kilo, cabai rawit dan cabai merah menjadi Rp100 ribu naik dari Rp80 ribu, sedangkan cabai hijau menjadi Rp60 ribu dari Rp 25 ribu per kilo.

Kepala Disdagin Kota Tanjungpinang, Riany mengatakan, kenaikan harga akibat mahalnya harga pupuk nasional dan minimnya hasil panen dari daerah penghasil sehingga berdampak terhadap kurangnya pasokan cabai.

Disdagin bersama Dinas Pertanian akan berupaya memaksimalkan petani lokal untuk memenuhi kebutuhan. Untuk mengantisipasi kelangkaan, Riany meminta seluruh pedagang mengeluarkan semua stok cabai yang ada.

“Kita berharap para pedagang tidak menyimpan stok. Dari Disdagin pun tidak bisa melakukan penekanan harga, karena memang stoknya tidak ada,” pintanya. (*)

Editor: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here