TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin meminta Pemprov serius menggarap potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Itu ia sampaikan usai mengetahui realisasi pendapatan APBD Kepri yang belum tembus 50 persen menjelang akhir triwulan II.
Diketahui, setakat ini, realisasi pendapatan APBD Kepri baru mencapai Rp1,246 triliun atau 35,81 persen dari target Rp3,48 triliun dan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022 masih sekitar Rp561 miliar atau 41 persen dari target Rp1,34 triliun.
Wahyu mengatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu solusi ampuh untuk meningkatkan PAD. Sektor ini harus digarap dengan sungguh-sungguh agar jumlah kunjungan Wisman meningkat pasca pandemi.
Berdasarkan data BPS Kepri, selama bulan April 2022, jumlah Wisman yang berkunjung ke Kepri hanya 11.807 orang atau masih jauh dari sebelum Covid-19 yakni 260.000 orang setiap bulannya.
Wahyu menuturkan, masih sedikitnya jumlah kunjungan akibat menurunnya minat Wisman berkunjung ke Kepri yang salah satunya dipengaruhi oleh mahalnya harga tiket kapal.
Saat ini, harga tiket kapal Singapura-Batam Rp800 ribu meningkat dari sebelum pandemi Rp500 ribu, sedangkan Singapura-Tanjungpinang Rp1 juta.
“Kemarin pak Gubernur sudah mengumpulkan agen kapal, tapi sampai sekarang harga tiket belum turun juga,” katanya, Selasa (21/6/2022).
Politisi PKS itu juga meminta agar pemerintah mengembangkan potensi wisata baru seperti wisata bahari untuk menaikkan minat Wisman berkunjung ke Kepri.
Potensi wisata bahari belum tergarap optimal dan baru terpusat di Batam dan Bintan, ia pun mendorong pemerintah membangun pelabuhan yacht atau kapal wisata di tiap-tiap Kabupaten/Kota.
Pelabuhan ini dapat dikelola sepenuhnya oleh PT. Pelabuhan Kepri maupun bekerja sama dengan investor atau pengusaha lokal.
PT. Pelabuhan Kepri akan mendapatkan keuntungan dari penjualan air bersih, penginapan, kuliner, labuh jangkar, dan bahan bakar.
“Buka destinasi wisata baru, tingkatkan promosi wisata untuk menarik minat Wisman,” ujarnya.
Mantan Anggota Komisi IV ini juga meminta agar BP2RD mengoptimalkan PAD lainnya seperti pajak kendaraan bermotor.
BP2RD harus bekerja sama dengan perusahaan untuk memastikan setiap pekerja dan perusahaan membayar kewajiban pajak tepat waktu.
“OPD kerja sama dengan HRD perusahaan, data semua kendaraan bermotor milik karyawan dan perusahaan,” pintanya.
Wahyu menambahkan, dalam waktu dekat Komisi II akan menggelar RDP dengan BP2RD Kepri untuk menanyakan langsung penyebab realisasi PAD belum mencapai 50 persen menjelang berakhirnya triwulan II.
“Kita akan panggil, kita rapat, tanyakan langsung kenapa realisasinya lambat,” tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Ansar Ahmad sudah mengumpulkan operator kapal cepat rute Singapura-Kepri, Selasa (14/6/2022) lalu.
Adapun yang dipanggil yakni operator kapal Sindo Ferry Singapura, Majestic Fast Ferry, Horizon Ferry, dan lainnya.
Ansar meminta agar operator kapal cepat melakukan penyesuaian harga. Apalagi, pelabuhan utama Harbour Front Ferry Singapura kembali dibuka sehingga potensi kedatangan Wisman semakin besar.
“Satu dua hari ini saya minta mereka turunkan harga tiket, nanti mereka hubungi kita baru dapat diumumkan,” katanya, Rabu (15/6/2022).
Ansar menegaskan, penyesuaian harga tiket kapal harus segera dilakukan. Jika tidak, Wisman akan melirik tempat lain seperti Johor, Kuala Lumpur atau naik pesawat ke Hong Kong
“Kami berikan kesempatan mereka berdiskusi, kiranya untuk saat-saat seperti ini mereka bisa turunkan harga tiket berapa yang terlihat,” tambahnya.(*)
Editor: Nuel