TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Riau, Andi Agung menyampaikan, pengembangan SMK perikanan akan menjadi program prioritas pemerintah.
Ia menyebut, SMK perikanan berperan penting menciptakan tenaga kerja terampil dan peluang hadirnya pengusaha perikanan.
“Ke depannya arahnya memang kita akan ada penguatan SMK,” katanya, Kamis (6/10/2022).
Andi menerangkan, pengembangan SMK perikanan masih menghadapi sejumlah tantangan seperti penyediaan asrama dan masih rendahnya minat siswa masuk SMK.
Selain itu, SMK perikanan masih kesulitan mencari perusahaan tempat magang dan prakerin siswa.
“Minat anak-anak untuk masuk ke sana itu masih kurang. SMK perikanan harus bekerja sama dengan usaha perikanan yang ada di daerah itu,” terangnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Sirajudin Nur terus meminta Pemprov Kepri memperbanyak keberadaan SMK Perikanan.
Sirajudin menuturkan, sebagai daerah kepulauan, SMK perikanan menjadi solusi untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan membuka peluang untuk berwirausaha mandiri.
“Saya sudah sampaikan ke Dinas Pendidikan Pemprov Kepri untuk melakukan survey relevansi kebutuhan jurusan-jurusan di SMK,” katanya, Sabtu (17/9/2022).
Penambahan jumlah SMK perikanan juga harus disertai dengan kemudahan untuk mengakses sekolah menengah melalui subsidi pendidikan dan bantuan biaya transportasi laut.
SMK perikanan mesti memiliki asrama untuk menampung siswa sekolah yang berdomisili di pulau-pulau yang jauh dari lokasi sekolah.
Yang lebih penting, SMK perikanan juga harus didukung dengan ketersediaan fasilitas pendukung yang memadai.
“Kepri memiliki potensi kekayaan alam laut yang melimpah, ini menjadi modal besar bagi lulusan SMK untuk dapat mengeksplorasi potensi ekonomi di sektor kelautan dan perikanan,” ujarnya.
Politisi PKB itu menjelaskan, penambahan SMK perikanan juga perlu disertai dengan penambahan guru produktif yakni guru yang mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan jurusannya.
Selama ini, minimnya guru produktif masih menjadi persoalan mendasar khususnya bagi SMK di Kepri dan belum terselesaikan secara tuntas.
Kekurangan guru produktif ini selain disebabkan oleh persoalan besaran gaji yang sangat rendah, juga disebabkan pembangunan SMK yang tidak dibarengi dengan penyediaan guru produktif.
Ia pun mengusulkan agar Gubernur Ansar Ahmad melakukan alih fungsi guru-guru mata pelajaran umum menjadi guru produktif dan membuat kebijakan standarisasi gaji guru produktif.
“Saya kira, jika pemerintah serius, masalah ini bisa dituntaskan. Tidak cukup dengan political will saja, tapi yang paling penting adalah political action. Ini yang penting!,” tegasnya.
Sirajudin menambahkan, Pemprov Kepri mesti berkomitmen meningkatkan kesejahteraan guru dan melakukan peningkatan kompetensi secara berkala.
Upah yang layak akan memotivasi guru untuk mengajar lebih giat sehingga meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) di Kepri.
“Beri mereka pelatihan peningkatan kompetensi yang memadai dan juga mereka wajib dibayar secara layak atau sesuai dengan kebutuhan hidup layak di Kepri ini,” tambahnya.
Penulis: Nuel