NATUNA,SIJORITODAY.com – Pulau Serasan, Kabupaten Natuna tengah berduka. 10 orang dinyatakan meninggal dunia dan puluhan lainnya dinyatakan hilang akibat bencana longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kepulauan Riau, Muhammad Hasbi mengatakan, saat ini proses evakuasi masih terus dilaksanakan warga bersama TNI-Polri dengan menggunakan peralatan seadanya.
“Kita belum bisa memastikan berapa korban nya, karena belum terkonfirmasi. Bupati Natuna dan BPBD masih dalam perjalanan ke sana,” katanya, Senin (6/3/2023).
Hasbi pun mengimbau warga Kepri untuk selalu mewaspadai potensi bencana longsor di lingkungan sekitar.
“Yang paling penting, lihat kondisinya, harus tetap waspada karena sewaktu-waktu bisa terjadi,” imbaunya.
Selain mengantisipasi longsor, Hasbi meminta warga mewaspadai potensi banjir dengan memastikan drainase tidak tersumbat.
“Perhatikan drainase agar tidak menimbulkan banjir,” ujarnya.
Hasbi juga berpesan agar nelayan tidak memaksakan diri untuk melaut saat cuaca ekstrem yang menyebabkan gelombang tinggi.
“Masyarakat yang bepergian ke laut hati-hati dan tetap memperhatikan cuaca,” ucapnya.
Sebelumnya, Bupati Natuna, Wan Siswandi mengungkapkan bahwa sekitar 50 warga Pulau Serasan meninggal dunia akibat bencana longsor pada Senin (6/3/2023) siang.
“Saya pun belum tahu persis tapi informasinya sekitar 50 orang meninggal,” ungkapnya.
Menurutnya, bencana alam ini di luar kemampuan batas tanah untuk menahan air. Pasalnya di Pulau Serasan telah hujan sejak 5 hari lalu dan menyebabkan banjir.
Atas bencana ini, Wan Siswandi dan Forkopimda langsung turun ke Serasan sore ini.
Pemerintah juga telah menyiapkan bantuan untuk para korban.
“Kita nanti check ke lokasi. Bawa bantuan kasur, selimut, tempat tidur, dan tentunya untuk makanan seperti beras atau mie instan,” tambahnya.
Penulis: Nuel