BATAM,SIJORITODAY.com – Ratusan anggota serikat buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam, Selasa (14/3/2023).
Buruh meminta agar Pemko Batam membentuk tim khusus untuk menyelidiki kecelakaan kerja yang merenggut nyawa pekerja yang terjadi belakangan ini.
“Bulan ini saja sudah empat orang meninggal dunia karena bekerja,” kata Yapet Ramon, Ketua FSPMI Batam, Selasa (14/3/2023).
Yapet menuturkan, buruh menuntut agar Pemko Batam mengusut tuntas kecelakaan kerja di PT. Alusteel Shipyard dan di PT. Pax Ocean Nanindah Mutiara Shipyard.
Serta kecelakaan yang menelan korban dua pekerja subkon PT GMC yang bekerja di PT Alusteel, yang tewas akibat tertabrak alat berat.
Yapet menyampaikan, saat ini seluruh pihak terkesan berusaha menutupi penyebab kematian pekerja, terutama kecelakaan kerja yang terjadi di PT Pax Ocean Nanindah Mutiara Shipyard.
Ia pun meminta agar Pemko Batam melakukan pemanggilan serta inspeksi terhadap perusahaan sub kontraktor, dan perusahaan pemberi kerja atau main kontraktor.
“Saat ini terutama kasus PT Pax Ocean sampai saat ini belum ada keterangan jelas. Sementara dugaan penyebab kematian akibat keracunan gas,” ucapnya.
Kadisnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti menerangkan, kecelakaan kerja ini merupakan kewenangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau.
“Masalah ini yang menangani bukan kami. Kalau saya tangani lain lagi ceritanya,” jelasnya
Namun, pihaknya akan segera menyurati perusahaan yang berisiko tinggi dalam kecelakaan kerja agar mematuhi K3 dalam bekerja.
Ia juga akan menyampaikan permintaan buruh soal permintaan untuk membentuk tim gabungan pencari faktakepada Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
Selain itu, ia menyampaikan kesiapan Disnaker Batam untuk membantu proses pemeriksaan jika diperlukan Disnaker Provinsi Kepri.
“Karena masalah kecelakaan kerja ini kewenangan provinsi. Tak mungkin kita merecoki kerjaan orang,” tambahnya. (*)
Editor: Nuel