Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad usai mengukuhkan pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri masa khidmat 2022-2027 di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Kamis (15/6/2023). F:Sijoritoday.com/Immanuel Patar Mangaraja Aruan

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyatakan mendukung penuh kegiatan investasi pengembangan pelabuhan umum Sei Kolak, Kijang, Kabupaten Bintan oleh investor asal Prancis.

Dukungan itu ia sampaikan usai mengukuhkan pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri masa khidmat 2022-2027 di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Kamis (15/6/2023).

“Ya kita dukung investasi, yang penting positif,” katanya.

Ansar menuturkan, ia akan mempercepat penerbitan rekomendasi agar pengembangan pelabuhan umum Sei Kolak segera terlaksana.

“Saya tanya Kadis Perhubungan dulu ya, biasanya kalau rekom gitu pasti kita cepat keluarkan apalagi orang mau investasi,” tuturnya.

Sebelumnya pada 10 Mei 2023, sejumlah OPD telah melakukan survei di titik yang akan dilakukan pembangunan pelabuhan.

Dari hasil survei tersebut, OPD menyimpulkan pengembangan pelabuhan Sei Kolak layak dan strategis, apalagi sisi perairannya di Gunung Kijang sudah tidak konservasi.

Untuk mempercepat investasi, OPD pun meminta Gubernur Ansar Ahmad memasukkan pengembangan Pelabuhan Sei Kolak ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang saat ini sedang proses integrasi dengan RZWP3K.

Selain itu, OPD juga meminta Gubernur memberikan rekomendasi pengembangan Pelabuhan Sei Kolak ke Menteri Perhubungan.

Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin pun meminta Ansar mempercepat penerbitan rekomendasi dan memasukkan pengembangan pelabuhan ke dalam RTRW.

Wahyu mengatakan, percepatan perizinan merupakan komitmen pemerintah mendukung investasi di daerah. Perizinan yang lambat hanya akan menurunkan minat investor untuk berinvestasi.

“Sudah tidak diragukan lagi manfaatnya untuk masyarakat Kepri, namun tiga minggu sejak survei belum ada juga rekomendasi dari pak Gubernur. Jangan sampai investor kabur karena proses perizinan yang lama dan berbelit” katanya, Selasa (30/5/2023).

Politisi PKS itu menuturkan, Eiffage Genie Civil Marine sebagai investor sudah menyatakan kesiapannya memboyong operator pelabuhan dari Abu Dhabi.

Selain itu, lokasi pelabuhan juga sudah terbuka dan tidak perlu merusak kawasan konservasi dan merupakan potensi yang harus dikembangkan.

Investasi pelabuhan ini pun akan merekrut tenaga kerja lokal dan menghidupkan perekonomian rakyat.

“Saya harap pak Gubernur segera terbitkan rekomendasi, kalau bisa kita percepat kenapa harus diperlama. Investor harus kita yakinkan, salah satunya ya dengan perizinan yang cepat,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Energies and Industries Commercial Director Eiffage Genie Civil Marine, Guillaume Roche yang menginginkan perizinan dapat rampung dalam waktu enam bulan.

Perizinan yang cepat akan mempercepat proses pembangunan sehingga pelabuhan dapat segera beroperasi.

“Target pertama adalah perizinan yang ditargetkan rampung dalam setahun, kalau bisa 6 bulan lebih baik,” ujarnya.

Roche menerangkan, pelabuhan seluas 37 hektar itu cukup potensial menarik minat eksportir untuk beralih dari Singapura.

Pembangunan pelabuhan nantinya akan tetap mengikuti standar eropa dengan tidak merusak lingkungan dan menjauhi konflik sosial.

“Singapura sudah over kapasitas, sekarang antrian di Singapura sudah 2-3 hari. Sehingga kita ambil potensi kelebihan kapasitas itu,” tambahnya.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here