TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Anggota DPRD Kepulauan Riau, Uba Ingan Sigalingging tampaknya resah dengan fenomena air mati yang terjadi di Kota Batam.
Kepada awak media ini, Uba mengaku fenomena air mati sudah terjadi selama lima hari terakhir.
Menyikapi itu, Uba pun membawa ember, drum, dan jirigen ke Kantor BP Batam.
Bukan hanya itu, Uba juga membawa handuk hendak mandi di Kantor BP Batam.
“Banyak sekali masyarakat mengeluhkan air bersih yang mati. Saya ingin menyampaikan langsung ke BP Batam agar BP Batam tahu warga mengeluh,” katanya, Selasa (1/8/2023).
Uba menegaskan, air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipastikan ketersediaannya.
Ia pun meminta agar BP Batam menghentikan kerja sama dengan PT. Moya Indonesia yang tidak mampu memastikan ketersediaan air bersih.
“Kalau nggak mampu, mereka minta bantu PT. ATB. Jangan karena kepentingan kelompok jadi mengorbankan masyarakat,” tegasnya.
Politisi Hanura itu menambahkan, fenomena air mati menjadi pertanda buruknya iklim investasi.
Peningkatan investasi yang digadang-gadang Pemko Batam dan BP Batam seharusnya selaras dengan penyediaan air bersih.
“Ini sekaligus membuktikan investasi di Batam itu omong kosong karena yang namanya investasi pasti membutuhkan air,” tuturnya.
Penulis: Nuel