
BINTAN,SIJORITODAY.com – – Cerita unik datang dari seorang anggota polisi yang berdinas di Polres Bintan. Dia merupakan polisi yang sudah malang melintang didunia reserse dan narkoba, sosok Aiptu Herwin kini dikenal kalangan remaja di Desa Ekang Anculai Kecamatan Teluk Sebong.
Pribadinya yang humoris dan ramah ini membuatnya mudah untuk masuk ke dimensi millenial tersebut. Sebagai seorang Bhabinkamtibmas, Aiptu Herwin tetap harus tegas dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di desa tempatnya kini bertugas.
Kisah menarik yang diceritakan Aiptu Herwin ini bermula ketika dirinya yang hendak pulang kerumah pada Selasa (8/8) sore kemarin. Laju motor dinas yang dikendarainya terpaksa berhenti setelah melihat sekumpulan remaja di Jalan Raya Desa Ekang Anculai.
Padahal saat itu Aiptu Herwin hendak buru-buru pulang kerumah untuk segera menyantap hidangan yang sudah disiapkan sang istri. Apalagi, rasa lapar sudah bergemuru diseluruh bagian perut Aiptu Herwin sejak siang harinya.
Namun, Herwin memutuskan untuk berhenti sejenak menemui para remaja yang insting resersenya mengatakan jika kumpulan remaja itu akan melakukan aksi balap liar. Aiptu Herwin pun menemui kumpulan remaja dipinggiran jalan dengan beberapa sepeda motor yang terparkir.
Remaja-remaja tanggung itu awalnya sempat tegang melihat kehadiran Aiptu Herwin yang kini menghampiri tongkrongan mereka. Namun, pembawaan Herwin yang memang lawak, berhasil mencairkan suasana sore itu.
Para remaja itu mulai tertawa-tawa dengan pembawaan Aiptu Herwin. Merasa berhasil masuk kekalangan remaja itu, Aiptu Herwin pun mulai melancarkan misinya untuk mengedukasi remaja-remaja tersebut.
Pesan yang disampaikannya pun dikemas dengan bahasa millenial yang memang mudah dicerna remaja itu, namun tersirat kalimat Aiptu Herwin melarang mereka untuk trek-trekan di jalan raya.
“Kami berbincang, tertawa-tawa bersama. Dan tak lama mereka (para remaja itu) pulang dengan sendirinya,” ungkap Herwin, mengisahkan perjalanan pulangnya sore itu.
Menurut Herwin, upaya pencegahan yang dilakukan cukup efektif. Apalagi, imbauan yang disampaikannya dibalut dengan candaan-candaan. Aksi balap liar baginya, bukan kegiatan yang berdampak positif pada remaja itu. Selain membahayakan, banyak masyarakat dirugikan.
“Mungkin itu hobi adik-adik kita, tapi harus diingat. Balap liar itu bukan tempat yang pas, mereka ini punya bakat yang harus kita bina bersama,” ungkap Herwin.
Baginya, para remaja harus terus dibina agar dimasa hadapan tunas-tunas bangsa itu bisa melanjutkan estafet kepemimpinan khususnya didaerah Bintan.
Misinya selesai, Herwin pun bergegas kembali menancap gas motornya untuk pulang kerumah menemui istri dan anak-anaknya dan menyantap hidang bersama keluarga kecilnya. (oxy)