Sekretaris Daerah Kepulauan Riau, Adi Prihantara saat ditemui di Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin (14/8/2023). F:Sijoritoday.com/ Immanuel Patar Mangaraja Aruan

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau membuka peluang bahasa Mandarin dan Arab menjadi muatan lokal atau ekstrakurikuler SMA sederajat.

Sekretaris Daerah Kepri, Adi Prihantara mengatakan, Pemda memiliki kewenangan untuk memasukkan dua bahasa itu ke dalam kurikulum sekolah.

“Kalau bahasa asing dengan 4.0 perlu kita pelajari. Kita akan beruntung jika mempelajari banyak bahasa,” katanya, Senin (14/8/2023).

Kendati demikian, realisasi usulan itu akan sedikit terkendala dengan rekruitmen tenaga guru bahasa Mandarin dan Arab.

“Sangat memungkinkan, tapi saat ini yang menjadi kendala adalah guru. Mengangkat guru ribet, karena formasi harus diminta dulu,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin mengusulkan agar bahasa Mandarin dan Arab menjadi muatan lokal atau ekstrakurikuler di sekolah.

Wahyu mengatakan, dengan menjadi muatan lokal atau ekstrakurikuler, semakin banyak pelajar yang fasih bertutur dalam bahasa Mandarin dan Arab.

“Saya dorong agar SMA/SMK menjadikan bahasa Mandarin dan Arab sebagai ekstrakurikuler atau mata pelajaran wajib,” katanya, Kamis (10/8/2023) pekan lalu.

Politisi PKS itu menerangkan, saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar menawarkan investasi ke China dan Arab.

Investor pun menginginkan pekerja yang fasih berbahasa Mandarin dan Arab, ini juga menjadi alasan investor mendatangkan tenaga kerja dari China.

Dengan menguasai bahasa Mandarin dan Arab serta terlatih, tidak ada lagi alasan investor membawa tenaga kerja dari negaranya.

“Saya lebih mendorong bahasa Mandarin karena pemerintah banyak menawarkan investasi ke China. Ini menjadi peluang, agar jangan orang China yang berbondong-bondong ke Indonesia,” terangnya.

Wahyu pun berharap, Dinas Pendidikan Kepri dapat memasukkan bahasa Mandarin sebagai muatan lokal ataupun ekstrakurikuler.

Ia mengaku optimis, angka pengangguran akan berkurang jika usulan ini berhasil dimasukkan dalam pelajaran di sekolah.

“Masyarakat selalu meminta ke saya agar bahasa Mandarin dan Arab menjadi muatan lokal atau ekstrakurikuler,” tambahnya.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here