
TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau melaporkan produksi perikanan budidaya tumbuh 30 persen setiap tahun.
Itu disampaikan oleh Kepala DKP Kepri, Said Sudrajad dalam Go Cast di Restoran Sei Nam Kijang, Kabupaten Bintan, Jum’at (22/9/2023).
“Perikanan budidaya dimulai dari angka yang tidak begitu besar, tapi setiap tahun menunjukkan peningkatan 20-30 persen per tahun,” katanya.
Said menuturkan, DKP Kepri akan terus memperkuat sektor budidaya perikanan ke depannya.
Saat ini, terdapat 200 ribu rumah tangga perikanan di Kepri, yang secara bertahap akan disosialisasikan beralih ke budidaya.
“Nelayan kita ada 200.000 rumah tangga perikanan,” tuturnya.
Said menerangkan, DKP Kepri tengah menggarap pengelolaan kawasan konservasi seluas 3 juta hektar.
Kawasan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan, rumput laut, kepiting, teripang, dan lobster.
Jika terealisasi, kegiatan budidaya di kawasan konservasi ini akan menjadikan Kepri sebagai pusat perikanan di Indonesia.
“Kita ingin Kepri jadi poros maritimnya Indonesia,” terangnya.
Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin meminta DKP secara masif sosialisasikan budidaya perikanan ke nelayan.
Ini untuk menarik minat nelayan tangkap untuk beralih ke budidaya secara bertahap.
“Budidaya perikanan juga harus disosialisasikan secara masif ke nelayan,” ujarnya.
Politisi PKS itu menyampaikan akan mendukung penuh penambahan anggaran di DKP untuk kegiatan budidaya.
Ia optimis, penguatan budidaya akan meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup nelayan.
“Ke depannya, anggaran akan kami perkuat untuk kelautan dan perikanan,” ucapnya.
Pengusaha perikanan, Imam Kadarisman meminta penguatan budidaya disertai dengan kebijakan pemerintah yang pro nelayan.
Menurutnya, pemerintah harus memastikan bibit budidaya perikanan, pakan, hingga peralatannya diproduksi di Kepri.
“Ekosistem budidaya dapat berjalan dengan baik apabila semuanya ada di Kepri dari hulu ke hilir. Ke depannya untuk benih jangan nunggu produksi dari Bali dan Situbondo, tapi kita produksi disini,” tambahnya.
Penulis: Nuel