
KARIMUN,SIJORITODAY.com – Anggota Komisi IV DPRD Kepulauan Riau, Sirajudin Nur miris masih ada guru SMA sederajat yang bergaji Rp1,2 juta per bulan.
Guru tersebut merupakan guru honorer sekolah yang gajinya dibayar menggunakan uang SPP dari siswa.
Menyikapi temuan itu, Sirajudin pun meminta agar guru honorer sekolah diangkat menjadi guru honorer daerah sehingga gajinya dibayar menggunakan APBD.
Selain itu, dalam kunjungannya ke SMAN 1 Kundur Karimun pada Jum’at (6/10/2023), ia masih menemukan minimnya alat penunjang pembelajaran akibat keterbatasan anggaran.
Politisi PKB itu pun akan menyampaikan temuan itu ke Dinas Pendidikan Kepri untuk menganggarkan pengadaan alat penunjang pembelajaran pada APBD 2024.
“Saya kira ini soal komitmen kepala daerah terhadap dunia pendidikan. Jika peduli dengan kualitas pendidikan, tentu masalah keterbatasan alat pembelajaran, rendahnya gaji guru honor sekolah seperti ini bisa diatasi,” katanya, Kamis (12/10/2023).
Selain Kabupaten Karimun, Sirajudin mengaku masih menemukan kesenjangan rasio guru, sarana prasarana pendidikan di masing-masing kabupaten/kota.
“Masalah pendidikan kita masih berkutat pada persoalan kesenjangan kualitas sarana prasarana pendidikan. Sekolah yang ada di pulau-pulau masih tertinggal jauh kualitas dan kuantitas sarana-prasarananya dibandingkan yang ada di perkotaan,” ujarnya.
Sirajudin menambahkan, para guru harus berinovasi dalam menyusun materi pembelajaran sesuai dengan perkembangan pendidikan.
Baginya, yang tidak kalah penting adalah memaksimalkan kegiatan kerohanian di tiap-tiap sekolah.
“Karena hasil dari pendidikan sesungguhnya tidak hanya persoalan nilai nilai akademik, tapi juga masalah akhlak, adab, etika dan budi pekerti,” tambahnya.
Penulis: Sunar
Editor: Nuel