Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat meninjau ketersediaan beras di Gudang Bulog Batu Ampar Kota Batam, Selasa (27/2/2024). F:Sijoritoday.com/Diskominfo Kepri

BATAM,SIJORITODAY.com – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Tim Pengemdalian Inflasi Daerah (TPID) memastikan kebutuhan beras untuk bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri dalam kondisi cukup.

“Cadangan stok beras yang tersedia di Bulog Batam yang membawahi Karimun, Bulog Tanjungpinang yang membawahi Bintan dan juga Lingga sejauh ini tersedia stok yang memadai,” kata Ansar dalam konferensi pers di Gudang Bulog Batu Ampar Kota Batam, Selasa (27/2/2024).

Dilaporkan pula pada kesempatan tersebut, dua Bulog baik Kota Batam dan Kota Tanjungpinang, ketersediaan di beras yang ada di gudang maupun yang tengah dalam perjalanan sangat mencukupi untuk mememuhi kebutuhan beras hingga 4 sampai 5 bulan kedepan. Secara keseluruhan sendiri, tersedia stok beras sebanyak 1.200 ton di Bulog.

Dikatakan Ansar, meski secara nasional saat ini, hampir di seluruh wilayah tanah air mengalami kenaikan harga beras bahkan ada beberapa wilayah hingga terjadi kelangkaan stok beras, namun di Kepri hal tersebut tidak terjadi. Dimana di Kepri, secara umum meski ada kenaikan harga, namun masih dalam batas yang wajar.

“Dengan kata lain, kenaikannnya tidak terlalu besar, jika kita bandingkan dengan kenaikan beras yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air,” jelasnya.

Karenanya tambah Ansar, masyarakat Kepri diminta untuk tidak panic buying, terutama dalam membeli dan memenuhi kebutuhan beras. Mengingat ketersediaan dan stok bahan yang ada tersedia dan cukup untuk memenuhi meningkatnya konsumsi saat bulan suci ramadhan dan lebaran nanti.

Tidak itu saja tambah Gubernur Ansar, kebutuhan pokok prioritas lainnya seperti cabai sejauh ini relatif aman. Apalagi TPID terus mengawasi ketersediaan dan pengendaliannya di pasar.

Bahkan Pemprov Kepri dan Badan Pangan Nasional telah menerapkan pemberlakuan subsidi transportasi untuk mendatangkan cabe dari luar Kepri. Termasuk dalam waktu dekat akan masuk dari Sulawesi dan juga Aceh.

Pemprov Kepri dan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri juga terus berupaya melakukan pengembangan budidaya tanaman cabai. Dimana Pemprov Kepri sendiri, telah mengalokasikan lahan seluas 270 hektar. Meski saat ini, baru 100 hektar yang telah dikembangkan. Dengan demikian, kebutuhan cabai di Kepri yang per tahunnya mencapai 850 ton, diupayakan dipenuhi sendiri.

“Saat ini petani cabe kita baru bisa memenuhi kebutuhan kurang lebih 600 ton. Sisa yang 250 ton inilah, yang masih kita datangkan dari luar,” tuturnya.

Pemerintah melalui Bapanas terus melakukan intervensi pasar untuk menyeimbangkan harga pangan, yang salah satunya terus dilaksanakan Bulog.

Pemerintah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan mendatangi langsung ke pemukiman penduduk atau tempat keramaian. Juga program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke retail modern, pasar tradisional hingga pasar induk.

“Bahkan jika diperlukan kita siap selalu menggelar operasi pasar,” ucapnya.

Tak lupa, Ansar juga menyoroti terkait terjadinya kenaikan inflasi khususnya Desember 2023 dari 2,76 persen naik ke 3,38 persen pada Januari 2024. Hal ini terjadi dikarenakan adanya beberapa fakfor yang menyebabkan terjadinya inflasi.

Dalam hal ini, dikarenakan adanya kenaikan tarif parkir khususnya di Kota Batam. Juga adanya kenaikan harga jual elpiji ukuran 3 kg.

Inflasi juga terjadi karena adanya kenaikan biaya berobat dan tarif rumah sakit. Dimana semua terjadi di Kota Batam, sebagai daerah yang paling berpengaruh dalam menentukan lajunya inflasi di Kepri.

“Karenanya, kita berharap Pemko Batam bisa melihat dan meninjau lagi kebijakan kebijakan yang diberlakukan, agar tidak mengganggu upaya recovery ekonomi, dalam rangka mengendalikan laju inflasi di Kepri terus terkendali,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Suryono menambahkan, kenaikan harga beras masih dalam batas yang wajar.

“Ini juga yang membuat keterediaan bahan sembako khususnya beras di Kepri aman dan terkendali hingga 4 dan 5 bulan kedepan,” tambahnya.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here