BINTAN,SIJORITODAY.com – – Bintan Resort berhasil memperkasai kegiatan budaya bertajuk ‘Hartmony’ yang mengkolaborasikan seni dari Sunda dan Bali yang ditaja di Lagoi Bay, Bintan Resort selama Sabtu-Minggu (9-10/3).
Festival yang menampilkan kesenian dari Sunda dan Bali ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Tema ‘Hartmony’ sengaja diusung untuk menampilkan keindahan harmoni kolaborasi antara dua budaya dari komunitas Sunda dan Bali yang ada di Pulau Bintan dengan melibatkan banyak pelaku seni, UMKM, masyarakat, dan tentu saja Lagoi Bay kawasan wisata Bintan Resorts sebagai tempat penyelenggaraan.
Tujuan utamanya adalah memperkenalkan seni dan budaya Indonesia melibatkan komunitas lokal kepada wisatawan mancanegara. Lokasi wisata yang dipilih sangat penting karena menjadi wadah untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada pengunjung internasional.
Penyelenggaraan festival ini bersamaan dengan perayaan hari raya Nyepi yang identik dengan prosesi Ogoh-Ogoh. Rangkaian acaranya dimulai dari berbagai seni budaya Sunda, mulai dari gamelan degung kawih, tari jaipong, tari kontemporer Sunda, rampak kendang, hingga musik arumba dilanjutkan dengan persembahan tari pendet dan tari cendrawasih yang merupakan seni budaya Bali.
Tidak hanya menyuguhkan pertunjukan seni, dua hari ini juga dihiasi dengan pameran seni lukis tangan seniman dari Pulau Batam dan Bintan. Selain itu, berbagai gerai kerajinan tangan, produk fashion, dan kuliner turut meramaikan acara, di antaranya oleh UMKM Bintan Bekarya binaan Bintan Resorts, Yayasan Lentera Difa, Wak Lebon Handmade, Sehati Mekar, Nasi Khas Bali, D’jamu, Madu Goerindam, dan banyak lagi
Acara yang digagas Bintan Resort ini tentunya mendapat apresiasi dari komunitas Sunda Kota Tanjungpinang yang turut dilibatkan dalam perhelatan festival tersebut.
Uus Kusdinar, mewakili Paguyuban Sunda Kota Tanjungpinang menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Bintan Resort. Menurutnya, festival ‘Hartmony’ merupakan sebuah kehormatan bagi Paguyuban Sunda di Kota Tanjungpinang.
“Kami berharap kolaborasi dalam bidang seni budaya
akan terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi keindahan perjalanan seni ini,” ujar kang Uus.
Sementara itu, Made Sudana dari PHDI Kabupaten Bintan menyampaikan hal serupa. Ia berharap kerjasama ini dapat berlanjut dimasa yang akan datang dengan melibatkan lagi banyak kesenian dari beragam suku di nusantara.
“Kita sangat berharap kegiatan festival ini bisa dilestarikan terus, karena kebudayaan berkaitan erat dengan pariwisata,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Bintan Ronny Kartika mengungkapkan jika gagasan festival culture semacam ini merupakan insrumen baru dalam menggaet lebih banyak kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara.
Bahkan, festival arakan ogoh-ogoh yang merupakan kesenian warga Hindu Bali ditampilkan. “Jadi wisawatan bisa menikmati kesenian budaya Bali di Bintan Resort, tidak harus ke Bali untuk tahu budaya Bali,” ungkap Ronny.
Ia menyampaikan, Pemkab Bintan terus ikut berinovasi dalam upaya mendatangkan wisawatan ke Bintan. Salah satu wacana dengan menggelar event setiap akhir pekan dibeberapa lokasi wisata di Bintan.
“Jadi semua kebudayaan bisa ditampilkan, kita (pemerintah) memfasilitasinya mungkin tidak hanya dikawasan Lagoi, masih ada kawasan Trikora dan Kijang,” timpalnya. (oxy)