Wisman Singapura sedang check in aplikasi PeduliLindungi usai tiba di Pelabuhan Pelabuhan Bandar Bintan Telani, Jum'at (25/2/2022). F: Sijoritoday.com/istimewa

BATAM,SIJORITODAY.com – Wisatawan mancanegara (Wisman) asal Singapura mengeluhkan mahalnya tarif tiket ferry dari Harbour Front ke Kota Batam.

Salah satu Wisman Singapura, Zheng Huang mengaku kaget saat mengetahui tarif tiket kapal ferry ke Batam lebih dari $70 selama dua tahun terakhir.

Menurutnya, kenaikan tarif tiket ferry itu sudah terjadi sejak wisata internasional dibuka pada Januari 2022 atau pasca pandemi Covid-19.

Kenaikan itu pun menurunkan minatnya berkunjung ke Batam, dari yang sebelumnya setiap akhir pekan menjadi sekali sebulan.

“Hanya satu jalan keluarnya sekarang, saat kamu di sana (Batam), manfaatkan waktumu sebaik mungkin,” katanya dilansir dari Straitstimes.

Wisman Singapura lainnya, Benson Toh menyebut mengurungkan niatnya untuk berkunjung ke Batam lantaran tiket mahal.

Kondisi ini juga dialami oleh Wisman Singapura lainnya. Menurutnya, kenaikan harga tiket akan berdampak pada sektor wisata Batam.

“Saya tahu tarif ferry mahal karena Batam sangat dekat. Jika tarif tetap naik, saya tidak mau sering pergi ke sana,” sebutnya.

Berbeda dengan Zheng dan Benson, Wisman Singapura lainnya, Vincent Lin mengaku tetap akan berkunjung ke Batam meskipun tarif tiket ferry mahal.

Menurutnya, kenaikan tarif tiket ferry sepadan dengan murahnya obyek wisata di Kota Batam.

“Saya akan kembali berkunjung ke Batam menggunakan ferry meskipun tarifnya naik, apalagi di Batam murah, itu sangat sepadan,” tandasnya.

Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin meminta pemerintah intervensi kenaikan tarif tiket ferry rute Batam-Singapura.

Menurutnya, tarif tiket ferry perlu diturunkan untuk menarik minat Wisman Singapura berkunjung ke Batam, Kepri pada umumnya.

“Pemerintah perlu intervensi, kenaikan harga tiket membuat Wisman kurang berminat berkunjung ke Batam, apalagi Wisman kita mayoritas datang dari Singapura,” pintanya.

Peningkatan kunjungan Wisman perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas iklim wisata di Kepri.

Selain menghidupi pelaku usaha wisata, dunia wisata juga membawa berkah tersendiri bagi pelaku UMKM dan meningkatkan peredaran uang di masyarakat.

“Semakin banyak kunjungan Wisman maka semakin banyak perputaran uang di obyek wisata dan UMKM. Ekonomi kita tentunya akan menggeliat,” tambahnya.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here