TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara mengakui kenaikan harga tiket ferry Singapura-Batam berdampak langsung ke kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Kepri.
“Harga tiket Batam-Singapura dinilai sejumlah pihak terlalu mahal sehingga Wisman enggan datang ke Kepri,” katanya, Rabu (5/6/2024) kemarin.
Menurut Adi, kenaikan harga tiket ini juga disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.
“Harga tiket ini ada hitung-hitungannya seperti kebutuhan operasional seperti BBM,” ujarnya.
Selain harga tiket yang mahal, keengganan Wisman berkunjung ke Kepri disebabkan oleh Visa on Arrival (VoA).
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan belum menyetujui visa pendek yang diajukan Pemprov Kepri ke pusat.
Saat ini, Wisman harus membayar tarif VoA sebesar Rp500 ribu untuk masa kunjungan satu bulan.
“Kita usulkan visa pendek dengan tarif Rp130 ribu per minggu, tapi tak kunjung diberikan padahal Kemenparekraf juga sudah menyurati Kemenkeu,” ungkapnya.
Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus menyampaikan, kunjungan Wisman ke Kepri hanya 102.894 atau menurun 24,06 persen pada April 2024 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Jika dibandingkan dengan April 2023 (y-toy), terjadi penurunan 13,40 persen,” katanya, Senin (3/6/2024).
Darwis menjelaskan, biasanya kunjungan Wisman dari Singapura meningkat pada akhir pekan, sementara April 2024 tidak terjadi long weekend.
Diketahui, 43,47 persen Wisman yang berkunjung ke Kepri pada bulan April 2024 berasal dari Singapura, dan 18,34 persen dari Malaysia.
“Peak season libur semester sekolah tingkat dasar dan menengah di Singapura terjadi pada bulan Maret 2024,” jelasnya.
Darwis menambahkan, menurunnya kunjungan Wisman ini berdampak pada tingkat okupansi hotel yang menurun 51,63 persen.
“Rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang sebesar 2,17 hari,” tambahnya.
Penulis: Nuel
