
PEKANBARU,SIJORITODAY.com – Bunda PAUD Provinsi Riau, Zuliana Rahman Hadi mengajak seluruh pihak untuk mewujudkan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Zuliana menjelaskan, bahwa gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar.
Tujuan utama dari gerakan ini adalah menciptakan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan bagi anak-anak, tanpa membebani mereka dengan tuntutan akademik yang terlalu dini.
Dijelaskan, terdapat beberapa hal yang harus dipahami tentang gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, adanya 3 target perubahan yaitu, pertama, menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, kedua menerapkan masa perkenalan lingkungan belajar selama 2 minggu pertama, dan ketiga harus mampu menerapkan pembelajaran enam kemampuan pondasi awal.
Satu di antara langkah konkret dalam mewujudkan transisi yang menyenangkan adalah dengan menerapkan masa perkenalan lingkungan belajar selama dua minggu pertama di SD.
Hal ini bertujuan agar anak-anak dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru dengan lebih nyaman.
Zuliana juga menyoroti pentingnya pembelajaran yang berpusat pada anak. “Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda,” ujarnya.
Zuliana menuturkan, bahwa ada 6 fondasi awal yang harus dipahami oleh anak paud dan SD kelas 1 dan 2, adalah mengenal nilai agama dan budi pekerti. Kemudian, kematangan emosi yang cukup untuk kegiatan belajar dan keterampilan sosial bahasa.
“Oleh karena itu, pembelajaran di PAUD dan SD harus dirancang untuk mengakomodasi perbedaan individual setiap anak,” sebutnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat, terutama orang tua, guru, dan pengelola PAUD serta SD, dapat memahami pentingnya transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter. Pendidikan yang menyenangkan akan menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan bangsa.
Penulis: Superleni
Editor: Nuel