
BINTAN,SIJORITODAY.com– – Dalam usaha meminimalisir hama lalat dan baut dari peternakan ayam yang dikelola PT Indojaya Agrinusa (Japfa Group), pihak pengelola menerapkan bio security and sanitasi ditempat usahanya.
Hal ini dinilai paling efektif meskipun kandang-kandang ternak ayamnya sudah tersistem secara modern beda dengan kandang-kandang ternak ayam konvensional yang lebih terbuka.
Kepala Produksi PT Indojaya Agrinusa, Syaiful Markus menjelaskan untuk pengendalian hama lalat pihaknya sengaja memasang kelambu/jaring serat halus untuk merangkap lalat agar lalat terperangkap tidak keluar kandang.
Tak hanya itu, perangkap lalat seperti lem lalat dipasang begitu rapat diarea dalam kandang agar tidak ada lalat yang bisa berkembang biak diarea dalam kandang.
“Sekarang kita sudah mengendalikannya (hama lalat) dari larvanya, agar tidak menjadi lalat maka kita sudah atasi dari proses lalat itu berkembang biak (pemusnahan larva lalat) dengan metode semprot,” terang Syaiful di farm PT Japfa di Jalan Tirta Madu Gesek, Desa Toapaya Selatan, Kamis (20/2) siang.
Meski begitu, tetap saja lalat dari setiap peternakan seperti peternakan ayam akan selalu ada, namun pihak perusahaan terus berupaya agar lalat-lalat dari peternakan tidak sempat mencemari pemukiman warga.
“Bisa dilihat sendiri kandang-kandang kami, sangat tertutup dan begitu banyak perangkap lalat di dalam kandang kami untuk mencegah lalat berkembang biak,” timpalnya.
Upaya ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Bintan Roby Kurniawan serta dinas terkait.
Dalam penanganan bau, perusahaan sambungnya sudah melakukan treatmen penyemprotan probiotik dan pengapuran diseluruh pemukaan kotoran ayam secara berkala.
Hasil pengamatan langsung di kandang ternak milik PT Indojaya Agrinusa, disekitar area administrator yang hanya berjarak beberapa langkah kaki tidak tercium bau ternak yang menyengat seperti pada kandang ternak ayam yang konvensional.
Sementara area didalam kandang, bau ternak tercium namun tidak begitu menyengat karena kotoran ayam yang dihasilkan diminimalisir menggunakan kapur serta EM4 sehingga amoniak/kotoran ayam tidak sempat membusuk.
“Ini untuk meminimalisir bau serta meminimalisir agar larva lalat tidak sempat berkembang,” uar Syaiful.
Pihak perusahaan amat konsen dalam pengendalian lalat serta bau, selain untuk mengantisipasi keresahan warga disekitar area kandang. Hal tersebut juga untuk kesehatan hewan ternak agar produksi tetap maksimal. (oxy)