TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Walikota Tanjungpinang, Rahma angkat bicara terkait kelangkaan BBM jenis premium yang terjadi hampir selama dua pekan di Kota Tanjungpinang.
Rahma menilai kelangkaan BBM jenis premium seharusnya tidak terjadi bila mengacu pada kuota BBM untuk Kota Tanjungpinang yang telah ditetapkan.
Hal itu ia sampaikan usai menggelar rapat bersama pihak Pertamina retail Kepri.
“Berdasarkan kuota seharusnya tidak terjadi kelangkaan,” katanya, Senin (2/11).
Ia menuturkan, dari 42.629 kilo liter jatah kuota premium untuk Kota Tanjungpinang masih banyak yang tersisa dan belum terpenuhi.
“Untuk premium, kuota yang diperuntukkan bagi kota Tanjungpinang masih banyak yang tersisa,” tuturnya.
Mantan anggota DPRD Kota Tanjungpinang itu juga membeberkan bahwa Pertamina beralasan kelangkaan premium terjadi akibat adanya kelebihan penggunaan harian karena hari libur.
Namun, Rahma menepis alasan Pertamina itu karena kelangkaan premium sudah berlangsung sejak sepekan yang lalu sebelum hari libur.
“Kemungkinan besar disebabkan karena hari libur, tapi tadi saya sampaikan kalau kelihatan di lapangan itu tidak karena hari libur karena berlangsung sejak seminggu yang lalu,” bebernya.
Dalam rapat tersebut, Pertamina retail Kepri meminta waktu sepekan untuk mencarikan solusi kelangkaan premium itu.
Rahma berjanji akan menagih janji Pertamina retail Kepri untuk menyediakan solusi kelangkaan premium.
“Dia bilang, kami akan rapatkan dengan internal kami dan minta waktu seminggu untuk mencarikan solusi. Saya akan foll up lagi, saya tidak mau ada antrian,” tegasnya.
Sementara itu, Timotius Dwi Kristanto, sales Pertamina area retail Kepri enggan berkomentar banyak terkait kelangkaan premium di Kota Tanjungpinang.
Ia juga mengaku khawatir akan dipecat dari jabatannya apabila memberikan keterangan pers terkait kelangkaan premium.
“Saya tidak berwenang memberikan statement pers, kau mau aku dipecat?,” Ungkap Timotius. (Nuel)