
TANJUNGPINANG, SIJORITODAY.com – Ketua Majelis Syura DPP PKS Salim Segaf Al Jufri tidak setuju dengan usulan ambang batas atau presidential threshold 0 persen.
Menurutnya, ambang batas 0 persen tidak realistis dan tidak sehat.
Seorang Presiden katanya harus memiliki pendukung di DPR RI untuk memastikan program yang dicanangkan mendapatkan dukungan parlemen.
“Kalau tidak punya kader di DPR ya cukup riskan, kalau yang jadi Presiden tak punya pendukung di DPR, terus gimana nasibnya, sama aja dengan tidak punya partai,” katanya, Jum’at (17/12/2021) kemarin.
PKS pun mengusulkan agar ambang batas pencalonan Presiden diturunkan minimal menjadi 4 persen dan maksimal 10 persen dari yang sebelumnya 20 persen.
Penurunan ambang batas akan memberikan banyak opsi calon Presiden kepada masyarakat untuk dipilih.
Salim mengakui, jumlah Paslon Presiden yang semakin banyak membuka kemungkinan dilakukan dua putaran dan memerlukan anggaran yang besar.
Namun, menurut Salim, anggaran yang besar ini sebanding dengan iklim perpolitikan Indonesia yang sehat dan mengurangi perpecahan di masyarakat.
Lagipula kata Salim, masyarakat sudah jemu selalu disodorkan dua Paslon Presiden setiap Pemilu.
“Umat berat hanya dua calon, bangsa ini terbelah dua. Jadi ada dua putaran,” tambahnya.
(Nuel)