TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Kepala Dinas Sosial Tanjungpinang, Achmad Nur Fatah mengungkapkan, ada 12 Lansia yang menghuni rumah bahagia Embung Fatimah milik Dinsos Tanjungpinang.
Sebagian besar Lansia terlantar karena tidak memiliki keluarga dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ada juga satu orang Lansia korban tabrak lari yang dititipkan sementara di rumah bahagia Embung Fatimah.
“Di sini ada 12 orang, neneknya ada 5 yang kakek ada 7 disini satu orang titipan karna orang terlantar akibat tabrak lari. Dititipkan sementara,” kata Fatah, Rabu (19/01/2022) siang.
Fatah menegaskan, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk menjamin kehidupan rakyat terlantar dan memberikan tempat untuk berlindung.
“Kewajiban pemerintah untuk memelihara orang terlantar, makanya ada tempat ini kan,” tegasnya.
Fatah mengungkapkan, rumah bahagia Embung Fatimah ini hanya dapat menampung 13 orang. Dinsos pun membuat ketentuan agar penghuni hanya boleh bertahan paling lama 14 hari.
“Sesuai SOP setelah 14 hari dikembalikan. Kalau dia mampu dia ternyata punya keluarga misalkan di Batam kita antarkan ke Batam . Kalau benar-benar tidak mempunyai keluarga kita tampung disini. Kapasitas hanya 13 orang untuk pembiayaan setahun,” ungkapnya.
Untuk kebutuhan sandang, papan,dan pangan penghuni, Dinsos Tanjungpinang hanya menganggarkan 300 juta Rupiah tiap tahunnya.
“Setahun anggaran kita yang paling besar untuk makanan ya sekitar 300 an (juta) lebih, makan, minum, pangan bisa lah kita bantu,” ujarnya.
Setakat ini Dinsos telah menjalin kemitraan bersama 14 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di Tanjungpinang, Bintan dan Kota Batam untuk mengatasi keterbatasan anggaran.
“Contohnya LKS Anugrah yang ada di Tanjungpinang. Dalam satu bulan ada pemeriksaan kesehatan gratis, susu, vitamin,” ujarnya.
Fatah menambahkan, Dinsos Tanjungpinang akan terus berupaya mengembangkan kemitraan untuk memenuhi kebutuhan penghuni.
“Kita selalu berkembang, mitra tetap
14 LKS, tapi mereka terbatas kapasitasnya. Jika terbatas kita bergerak ke kabupaten lain, tergantung ketersediaan,” tambahnya.
(Helen)
Editor: Nuel