TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad meminta Wali Kota Tanjungpinang dan Batam memperketat pengawasan protokol kesehatan di tiap-tiap pintu masuk kota.
Ini menyusul pertambahan pasien Covid-19. Per 2 Februari 2022, jumlah pasien di Kepri mencapai 105 pasien dengan sebaran 72 di Batam, 17 di Tanjungpinang, 9 di Bintan, 5 di Karimun, dan 2 di Natuna. Sedangkan di Anambas dan Lingga mencatat 0 kasus.
Keesokannya, jumlah pasien kembali bertambah 14 orang di Batam dan 2 orang di Tanjungpinang.
“Agar pengawasan atau screening di setiap pintu masuk, baik yang ada di Batam maupun di Tanjungpinang agar diperketat. Kita harus awasi, disiplin masyarakat harus diperhatikan agar kasus Covid-19 di Kepri bisa benar-benar kita tekan,” katanya, Kamis (3/2/2022).
Ansar juga meminta Wali Kota Tanjungpinang dan Batam tracing untuk menekan penyebaran Covid-19 dan memberikan treatment yang baik.
“Tentu jangan lengah soal tracing, karena tracing sangat menentukan untuk mengetahui kontak erat yang terkonfirmasi positif. Kemudian pastikan treatment harus dilakukan dengan baik, karena jika tingkat kesembuhan tinggi, maka angka kasus aktif akan menurun,” pintanya.
Ansar juga meminta agar pasien yang terkonfirmasi positif untuk diwajibkan karantina di karantina terpadu karena karantina mandiri terbukti sulit untuk dikontrol.
“Tempat-tempat karantina terpadu agar dikontrol kembali. Seperti Lohas, LPMP, serta Asrama Haji Batam. Cek kembali fasilitasnya. Supaya isolasi terkontrol dan treatment yang baik dapat diberikan” ujarnya.
Program bantuan tunai bagi keluarga pasien Civid-19 perlu dilanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan keluarga pasien selama masa isolasi.
Berdasarkan survey serology tahap pertama, 89 persen masyarakat Kepri menunjukkan herd immunity masyarakat yang cukup baik.
“Karena serology harus dievaluasi 6 bulan sekali untuk mengetahui apakah antibodi tetap bertahan terhadap virus sekaligus mengetes vaksin booster yang telah diberikan,” tambahnya. (*)
Editor: Nuel
