Ali, Sekretaris Asosiasi Pedagang Hewan Ternak Batam.

BATAM,SIJORITODAY.com – Pedagang sapi dan kambing di Kota Batam mengeluhkan stok yang semakin menipis menjelang hari raya Idul Adha.

Sekretaris Asosiasi Pedagang Hewan Ternak Batam (APHTB), Ali Musthafa mengatakan, saat ini stok sapi di pedagang hanya 300 ekor sementara kambing sudah kosong.

Kondisi lebih parah ditemukan pada stok sapi dan kambing potong. Ia menyebut, sudah jarang ditemui pedagang yang menjualnya.

“Stok di pedagang, sapi 300 ekor sapi untuk kurban kalau kambing hampir setiap kandang kosong. Kalau sapi potong udah tidak ada,” katanya, Selasa (24/5/2022).

Berkaca pada tahun lalu, stok saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan hari raya Idul Adha yakni 18.000 ekor kambing dan 2.500 ekor sapi.

Biasanya, sebulan sebelum Idul Adha, panitia kurban sudah mulai melakukan survey dan memesan hewan kurban. Namun, tahun ini stok tidak tersedia.

“Kalau Kepala Daerah tidak memberikan kebijakan, kegiatan Idul Adha tertunda,” bebernya.

Ali menerangkan, solusi Gubernur Ansar Ahmad yang meminta agar pedagang membeli sapi dan kambing melalui pengiriman langsung dari Lampung atau Bali kurang tepat.

Ia menjelaskan, sudah puluhan tahun pedagang membeli hewan kurban dari Lampung melalui pelabuhan Kuala Tungkal, Jambi.

Ternak asal Lampung dikirimkan melalui jalur darat ke Kuala Tungkal sebelum dikirimkan ke Kepri menggunakan kapal Ro-Ro maupun kapal kayu.

Pengiriman melalui jalur Kuala Tungkal-Kepri juga relatif lebih cepat hanya 2 hari berbeda dengan Bali yang memerlukan waktu 1 pekan.

Saat tiba di Kepri, sapi dan kambing juga tidak bisa langsung disalurkan, harus melalui pemulihan fisik selama 50 hari.

“Jika meniadakan Pelabuhan Kuala Tungkal, sama artinya menghalangi pedagang ternak mengirimkan ternak,” ujarnya.

Ali menambahkan, pedagang meminta Pemprov Kepri menyediakan kapal khusus jika Gubernur Ansar tetap bersikukuh agar pedagang membeli sapi dan kambing langsung dari Bali dan Lampung.

Ini untuk menekan biaya pengiriman dan meminimalisir hewan mati akibat stress selama perjalanan yang panjang.

“Kalau Pemprov Kepri memfasilitasi kapal, kami siap,” tambahnya.

Penulis: Bora
Editor: Nuel

Baca Juga : Pedagang Mengadu ke Komisi II, Keluhkan Sapi dan Kambing Tidak Bisa Masuk Kepri  .

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here