TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Kepulauan Riau tengah merancang roadmap pengembangan pertanian berbasis teknologi modern.
Kepala DKP2KH Kepri, Rika Azmi mengatakan, roadmap akan memuat pengembangan pertanian dengan metode smart green house selama 20 tahun ke depan.
Alumni Institut Pertanian Bogor ini meyakini, metode smart green house akan mengatasi kendala ketersediaan lahan yang menjadi momok menghambat swasembada pangan di Kepri.
Selain itu, metode smart green house juga akan mengatasi hama yang menyebabkan petani mengalami gagal panen dan menekan ketergantungan terhadap pupuk konvensional.
“Lahan kita terbatas, makanya kita perlu mengoptimalkan lahan yang ada supaya produktivitas meningkat. Pertanian di Kepri harus dikembangkan berbasis teknologi modern,” katanya, Rabu (22/6/2022).
Rika menegaskan, DKP2KH selalu terbuka untuk menerima masukan dari semua pihak, termasuk pencanganan kawasan pertanian dan peternakan terpadu seluas 1.000 hektar yang diusulkan Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin.
Ia menerangkan, DKP2KH akan mengkaji usulan ini dan melihat ketersediaan lahan pendukung di Kabupaten/Kota.
“Kami tetap bersemangat, inshaAllah kita istiqomah mordernisasi pertanian di Kepri,” terangnya.
Ketua Komisi II, Wahyu Wahyudin mengatakan, Pemprov Kepri harus memiliki kawasan pertanian dan peternakan terpadu untuk mencapai swasembada pangan minimal 30 persen.
Wahyu mengingatkan bahwa setakat ini, Kepri belum termasuk daerah penghasil kebutuhan pokok sehingga sangat rentan terjadi kelangkaan dan kenaikan harga.
“Bintan, Karimun, Lingga, Natuna & Barelang Batam cocok jadi salah satu kawasan pertanian dan peternakan terpadu,” katanya, Rabu (22/6/2022).
Anggota Fraksi PKS itu pun meminta DKP2KH merancang grand design kawasan pertanian dan peternakan terpadu untuk dibahas bersama Komisi II.
“Kepri harus punya grand design swasembada pangan dalam satu kawasan,” pintanya.
Penulis: Bora
Editor: Nuel