![IMG-20230618-WA0004](https://sijoritoday.com/wp-content/uploads/2023/06/IMG-20230618-WA0004-696x431.jpg)
TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DiskopUKM) Kepulauan Riau, Agusnawarman menyampaikan bahwa minat masyarakat mengakses bantuan modal bunga nol persen terus meningkat.
Diketahui, sebanyak 922 pelaku UMKM telah mengajukan bantuan modal ke Bank Riau Kepri menjelang akhir semester I tahun 2023.
“Alhamdulillah, sampai sekarang mencecah angka 922 pelaku UMKM dengan plafon dari Bank Riau Kepri hampir Rp17 miliar,” katanya.
Agusnawarman menuturkan, DiskopUKM bersama Bank Riau Kepri melakukan evaluasi terhadap program kredit bunga nol persen per triwulan.
Berdasarkan hasil evaluasi, belum ditemukan pelaku UMKM yang mengalami gagal bayar atau kredit macet.
DiskopUKM pun tengah mengkaji peningkatan nilai pinjaman dari yang sebelumnya maksimal Rp20 juta menjadi Rp40 juta.
“Alhamdulillah, pelaku-pelaku tertib membayar. Pak Gubernur memberi catatan akan memperbesar nilai pinjamannya,” tuturnya.
Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin menerangkan, program pinjaman lunak akan merangsang pertumbuhan UMKM pasca pandemi Covid-19.
Kendati demikian, pemberian pinjaman modal harus disertai pendampingan kepada pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.
“Pinjaman tanpa bunga harus lebih besar lagi, jadi bisa lebih banyak pelaku UMKM yang dapat. Harus ada juga kolaborasi dengan mitra-mitra luar negeri, UMKM diberi laluan agar produk dipromosikan,” terangnya.
Senada dengan Wahyu Wahyudin, Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Sirajudin Nur juga meminta agar Ansar memprioritaskan penggunaan APBD untuk pemberdayaan UMKM.
Sirajudin menerangkan, persoalan kemiskinan yang saat ini mencapai 5,7 persen dan pengangguran 8,2 persen akan tuntas jika pemerintah serius membina dan mengembangkan pelaku UMKM.
Politisi PKB itu menambahkan, pemerintah juga perlu memberikan pelatihan karena sebagian besar pelaku UMKM merupakan lulusan SMP, SMA dan belum melek teknologi.
“Kepala Daerah gunakan APBD untuk membantu pelaku UMKM mengembangkan usahanya hingga mampu menjadi eksportir,” tambahnya.
Penulis: Nuel