Syamsuar, Gubernur Provinsi Riau. F:Sijoritoday.com/Superleni

PEKANBARU,SIJORITODAY.com – Diakhir masa jabatannya, Gubrrnur Riau Syamsuar berharap kemiskinan ektrem bisa segera dituntaskan.

Ia optimis, hingga Desember mendatang angka kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen.

“Bagaimanapun juga kemiskinan ekstrem ini adalah tugas yang harus kita selesaikan bersama-sama sehingga harapan kita nantinya bisa 0 persen,” katanya, Senin (23/10/2023).

Syamsuar berharap Pemprov Riau bersama Baznas terus bersinergi untuk menjawab hal yang menjadi langkah prioritas Pemprov Riau.

Ketua Baznas Riau, Masriadi Hasan menjelaskan, hingga saat ini zakat yang terkumpul berjumlah Rp43 miliar. Diprediksi hingga akhir tahun 2023 dapat terkumpul hingga Rp50 miliar.

“Posisi Baznas dalam hal ini tetap merupakan bagian dari pemerintah dan sudah di undang-undang kan, yang tugasnya membantu pemerintah sebagai lembaga non struktural untuk menjalankan program sesuai dengan tugas dan fungsi Baznas,” jelasnya.

“Oleh karena itu, kita sudah mencoba bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan sebagai bentuk komitmen dari Baznas dalam menjalankan tugas sebagai lembaga pemerintah non struktural,” lanjutnya.

Masriadi menambahkan, terkait dengan kemiskinan ekstrem, pihaknya memiliki program bersama kabupaten/kota dalam bentuk pendayagunaan Rp750 juta untuk masing-masing kabupaten/kota.

Namun, dana tersebut belum disalurkan kepada kabupaten/kota di Riau karena alasan pengelolaan dari kabupaten/kota yang belum sesuai harapan.

“Setelah kita monitoring besar-besaran, kami mendapati bahwa pengelolaannya tidak baik. Maka kami masih menahan uang itu semua, kecuali di Kepulauan Meranti yang memiliki pengelolaan yang baik,” ujarnya.

Disampaikan juga, data terkait kemiskinan ekstrem tersebut jumlah besarannya tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Di kelurahan Sri Meranti, kata Masriadi, dalam penyalurannya terdeteksi 1.800 warga miskin ekstrem. Namun, setelah ditinjau kelokasi, pihak kelurahan tidak menemukan jumlah miskin esktrem hingga 1.800 bahkan hanya tercatat 180 warga.

“Ini sudah kami cek berkali-kali, namun lurahnya tetap tidak menemukan jumlah yang 1.800 tersebut. Maka sepertinya data tersebut harus diverifikasi lagi sehingga kita mendapatkan data yang sesuai,” pungkasnya.

Penulis: Superleni
Editor: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here