BATAM,SIJORITODAY.com – Ribuan driver ojek online di Kota Batam turun ke jalan dalam aksi damai bertajuk Aksi 205, Selasa (20/5/2025).
Aksi ini bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional dan digelar serentak di 14 kota besar di Indonesia sebagai bentuk protes nasional terhadap kebijakan aplikator yang dianggap tidak berpihak pada mitra pengemudi.
Di Batam, aksi digerakkan oleh Komunitas Andalan Driver Online (Komando) dan Aliansi Driver Online Batam (Adob), serta didukung lebih dari selusin komunitas pengemudi roda dua dan empat.
“Kami jadikan 20 Mei sebagai momentum kebangkitan transportasi online. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan atas kebijakan aplikator yang semakin memberatkan driver,” ujar Feryandi Tarigan, Ketua Komando Batam, Selasa (20/5/2025).
Para driver meminta aplikator mengikuti SK Gubernur Kepri No. 1080 dan 1113 Tahun 2024 tentang tarif resmi transportasi online.
Hapus program Grab Hemat dan GoFood Goceng yang dianggap menekan penghasilan driver.
Batasi potongan aplikator maksimal 10 persen dari tarif yang dibayarkan penumpang.
Hentikan pemasangan stiker Maxim yang menyulitkan driver baru atau mobil baru mendapatkan order.
Feryandi mencontohkan, dalam praktiknya, potongan aplikator bisa mencapai 20–25 persen. “Kalau tarif Rp9.000, driver hanya terima Rp6.000. Ini jelas memberatkan kami,” tegasnya.
Aksi ini juga diikuti dengan gerakan offbid atau mematikan aplikasi secara massal mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.
Para driver tidak akan mengambil order selama aksi sebagai bentuk solidaritas.
“Ini bukan untuk mengganggu masyarakat, tapi perjuangan demi keadilan. Kami mohon maaf jika layanan terganggu sementara waktu,” kata Feryandi.
Para driver berharap pemerintah dan pihak aplikator merespons tuntutan ini demi memperbaiki ekosistem transportasi online yang lebih adil dan berkelanjutan.
Penulis: Nuel