Agusnawarman, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Riau.

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DiskopUKM) Kepulauan Riau mengajak pedagang pakaian bekas untuk beralih ke produk lokal.

Kepala DiskopUKM Kepri, Agusnawarman mengatakan, bisnis pakaian bekas mengancam keberlangsungan UMKM khususnya di bidang tekstil.

“Produk dari luar itu banyak, mudah masuk karena kita di perbatasan, udah puluhan tahun,” katanya.

Agusnawarman mengakui, sebagian warga Kepri gemar menggunakan pakaian bekas, apalagi dengan merk ternama dan harga miring.

Kondisi ini pula lah yang menyebabkan bisnis pakaian bekas tumbuh subur di Kepri, khususnya Kota Batam.

Pemerintah melalui instansi terkait khususnya Bea dan Cukai perlu memperketat pengawasan untuk mempersulit masuknya pakaian bekas.

“Masyarakat kita ada yang suka pakaian bekas dari dulu, untuk jangka panjang ada efek negatifnya sehingga perlu diawasi,” tuturnya.

Agar tidak merugikan pedagang pakaian bekas, Agusnawarman mengusulkan agar aparat penegak hukum tidak merazia pakaian bekas di pasaran.

Pedagang pakaian bekas harus diberikan keringanan untuk berjualan menghabiskan stok yang ada.

Setelah itu, para pedagang diarahkan untuk menjual pakaian resmi khususnya produk-produk lokal.

“Pemerintah harus pikirkan agar mereka tidak dibatasi secara tiba-tiba, kasihan karena sudah terlanjur mengeluarkan modal,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan bahwa pemerintah melarang impor pakaian bekas.

Namun, sebagai bentuk keberpihakan pemerintah, apalagi menjelang Lebaran 1444 Hijriah, pedagang diberikan keringanan untuk berjualan menghabiskan stok yang ada.

“Hari ini kami berdua pasang badan untuk kalian semua. Kami koordinasikan dengan kepolisian jangan pedagang yang dikejar mereka cari nafkah, kejar penyelundup nya,” ujarnya di Pasar Senen, Jakarta.

Setelah barang jualan tersebut habis, pemerintah mendorong para pedagang untuk sama-sama menjadikan produk lokal sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

“Saya perlu mendukung UMKM memproduksi pakaian lokal. Itu saudara-saudara juga sama seperti kalian mencari nafkah. Kita harus buat agar produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri,” tambahnya. (*)

Editor: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here