Pendemo yang menjadi korban tembakan petugas dievakuasi dari lokasi kerusuhan menggunakan mobil amulance Polres Bintan saat kerusuhan di depan kantor KPU Bintan di Jalan Tata Bumi Ceruk Ijuk, Toapaya, Rabu (11/10) pagi. Foto oleh Sijoritoday.com/oxy

BINTAN,SIJORITODAY.com – – Seorang pendemo menjadi korban akibat peluru yang meletus dari senjata Brimob saat kerusuhan terjadi di depan Kantor KPU Bintan di Jalan Tata Bumi Ceruk Ijuk, Toapaya, Rabu (11/10) pagi.

Korban langsung dievakuasi dari lokasi kejadian menggunakan ambulance Polres Bintan dengan kondisi luka tembak dibadannya. Pasukan gabungan Polres Bintan dan Brimob berhasil memukul mundur demonstran dengan beberapa tembakan gas air mata dan tembakan air dari mobil water canon.

Kendaraan taktis Brimob pun diterjunkan untuk mengurai aksi massa yang semakin anarkis. Kerusuhan ini berawal dari ketidakpuasan massa dengan petugas KPU di TPS yang melarang pemilih menyalurkan hak pilihnya untuk mencoblos. Meski pemilih tersebut bukan warga Bintan, Ia memaksa untuk bisa memilih di TPS 45 Kecamatan Bintan Timur.

Dari situ, puluhan massa mendatangi Kantor KPU untuk meminta kejelasan dari Ketua KPU Bintan. Satuan pengendalian massa (Dalmas) diterjunkan untuk meredam aksi para demonstran. Namun, situasi semakin memanas setelah aksi saling dorong demonstran dengan petugas yang berjaga. Sejumlah massa dari kelompok demonstran kembali memaksa masuk ke Kantor KPU Bintan dan ingin bertemu dengan Ketua KPU Bintan.

Pasukan taktis Brimob Polda Kepri yang dilengkapi persenjataan dikerahkan untuk mengurai aksi massa yang anarkis di depan kantor KPU Bintan di Jalan Tata Bumi Ceruk Ijuk, Toapaya, Rabu (11/10) ppagi. Foto oleh Sijoritoday.com/oxy

Kapolres Bintan yang menerima laporan dari koordinator wilayah langsung menerjunkan satuan Dalmas lanjutan untuk mencegah massa agar tidak meringsek masuk ke dalam Kantor KPU Bintan. Massa yang semakin anarkis melakukan pelemparan kearah petugas, bahkan massa membakar ban di depan kantor KPU Bintan.

Aksi saling dorong pendemo dengan kepolisian terus terjadi, mobil water canon dikerahkan untuk mengurai konsentrasi massa. Namun, para pendemo terus saja bertindak anarkis dengan melakukan perusakan fasilitas umum. Kapolres Bintan menerjunkan satuan Brimob untuk mengurai aksi massa.

Kendaraan taktis yang berisi anggota Brimob lengkap dengan persenjataan laras panjang diterjunkan untuk memukul mundur aksi massa. Tembakan gas air mata dilepaskan, namun massa kian anarkis. Petugas bermotor yang dilengkapi dengan senjata laras panjang pun dikerahkan untuk mengendalikan aksi massa. Ternyata tembakan itu mengenai salah satu pendemo hingga terkapar ditengah jalan.

Dari peristiwa itu, massa akhirnya memillih mundur dan situasi kembali kondusif. Demikian simulasi pengamanan kota (Simpakota) yang digelar Polres Bintan, Brimob dan Satpol PP sebagai upaya pemantapan personil dalam menghadapi situasi terburuk pada pelaksanaan pengamanan pemilu serentak tahun 2024 mendatang.

Kapolres Bintan, AKBP Riky Iswoyo menerangkan, semua prosedur penanganan aksi massa sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang diatur dalam peraturan Kapolri (Perkap). “Jadi upaya penembakan adalah upaya terakhir yang memang diatur dalam Perkap,” ujar Riky.

Ia berharap dengan simulasi ini, personilnya lebih siap menghadapi segala situasi terburuk dalam pengamanan pemilu 2024 mendatang. Riky mengharapkan upaya pencegahan terus dilakukan dengan koordinasi dengan berbagai pihak agar pelaksanaan pemilu 2024 mendatang berjalan aman. (oxy)

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here