Foto : kris

BATAM, SIJORITODAY.Com- – Aktivitas belajar mengajar di SMA Negeri 19 Batam terganggu bahkan terpaksa dihentikan karena ratusan pelajar sekolah itu berunjukrasa menuntut kepala sekolah mereka dipindahkan.

Demonstrasi ini terpaksa digelar karena para pelajar menuding sang kepala sekolah diduga telah korupsi dana sosial, dana program Indonesia Pintar (KIP) juga dana Bantuan Operasional Siswa (BOS).

Untuk menyemarakan aksi unjukrasa itu, para pelajar juga membawa dan membentangkan sejumlah poster yang isinya minta agar sang kepsek diganti.

“Tak tahu dana Bos kami itu digunakan untuk apa. Begitu juga dengan KIP. Tak ada penjelasan pasti kegunaannya seperti apa. Kami minta kepsek diganti. Ini sudah tidak betul,” teriak para siswa yang menmggelar aksi di halaman sekolah pagi tadi (12/3/2018).

Aksi unjukrasa ini mendapat perhatian dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Arifin Nasir yang langsung turun ke sekolah dengan sejumlah stafnya.

Arifin meminta agar aksi itu dihentikan. Ia kemudian melakukan pertemuan dengan  Kepala SMA Negeri 19 Batam, Nelly Chandrawati. IA juga minta klarifikasi dari Nelly dengan tudingan para pelajar tersebut.

“Kepsek menjelaskan dan mengklarifikasi dana itu sudah disalurkan sebagai mana mestinya. Tak ada yang diambil atau pun dimakan oleh kepala sekolah, tapi kami tetap akan panggil,” ujar Arifin Nasir.

Arifin mengaku ikut menyayangkan aksi para pelajar itu. Ia menduga ada pihak atau oknum yang memprovokasi sehingga anak-anak tersebut berani melakukan unjukrasa itu.

Nelly sendiri mengaku shok dengan aksi muridnya itu. Ia ikut menangis. “Saya kaget, shok. Kok mereka bisa tega menuduh saya seperti itu. Padahal saya dekat dengan mereka apalagi dengan ketua OSIS,” ujar Nelly.

Ia membantah semua tudingan para pelajar tersebut. Dana-dana itu sudah saya salurkan semua. Tidak ada yang saya makan,” katanya. (sito-7)

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here