TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Buralimar mengungkapkan, Covid-19 varian Omicron hambat pelaksanaan travel bubble Batam, Bintan – Singapura (BB-S).
Ia menilai, isu Omicron terlalu di besar-besarkan sehingga mempengaruhi perjalanan pariwisata dari Singapura.
Hal itu kata Buralimar tidak baik untuk pelaksanaan travel bubble BB-S yang sudah di rencanakan sejak 1,5 tahun lalu.
Ia juga meminta agar masyarakat tidak ikut membesarkan isu Omicron melalui pemberitaan nasional.
Buralimar menerangkan, calon wisatawan asal Singapura takut berwisata ke Kepri akibat isu Omicron meningkat.
“Isu Omicron ini sudah mengarah pada rasa takut, yang dapat mematikan usaha pariwisata,” katanya, Selasa (25/2/2022).
Ia menuturkan, saat ini di dua lokasi penerapan Travel Bubble yakni Batam-Bintan berstatus zona kuning meski telah di temukan varian Omicron.
Dengan begitu, artinya kondisi Covid-19 di dua daerah itu relatif terkendali.
“Protokol kesehatan dan prosedur kenyamanan di kawasan pariwisata sudah di siapkan, jadi isu Omicron tidak perlu di besar-besarkan,” ujarnya.
Buralimar menambahkan, seluruh wisatawan dari Singapura juga bakal berada di zona aman dan nyaman.
Para karyawan perusahaan pariwisata pun sudah di latih untuk menerapkan protokol kesehatan tanpa membuat wisatawan panik.
Selain itu, warga dan wisatawan lokal yang berkunjung di lokasi pariwisata yang sama juga di pisah dan di buat tidak berbaur dengan wisatawan asing.
“Saya pikir daripada menghebohkan Omicron, lebih baik perkuat imun tubuh, dukung vaksinasi, dan terapkan protokol kesehatan secara maksimal,” kata Buralimar.
Buralimar menjelaskan, pariwisata bagi Batam dan Bintan merupakan sektor andalan, karena menjadi lapangan pekerjaan bagi ribuan masyarakat.
Berdasarkan data yang ada, 60 persen wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Batam dan Bintan berasal dari Singapura.
Letaknya yang berdekatan, maka perjalanan wisata secara terbatas dapat dilakukan antara Singapura dengan Batam-Bintan.
“Jutaan orang Singapura berkunjung ke Batam dan Bintan. Potensi itu seharusnya bisa digarap tanpa mengabaikan protokol kesehatan,” katanya. (*)
Editor: Nuel
Baca Juga : Travel Bubble di Buka, Tertarikah Turis Datang