TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Hasbi menyambut baik usulan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kepri, Sirajudin Nur.
Menurut Hasbi, kapal pemadam kebakaran sangat penting untuk menangani bencana kebakaran khususnya di daerah pesisir dan tengah laut.
“Tusi Damkar di bawah Satpol-PP Kepri, namun dari sisi kebencanaan kapal Damkar ini sangat penting karena kebakaran itu sering terjadi di tepi pantai (pesisir),” katanya, Minggu (12/6/2022) malam.
Kapal Damkar kata Hasbi, lebih efektif untuk memadamkan kebakaran tepi pantai karena bersifat mobiler dan sumber airnya pun dekat.
“Lebih efektif pemadaman dari laut, air pun tinggal sedot,” ujarnya.
Kapal harus berukuran besar agar bisa berlayar antar pulau dan ditempatkan berdasarkan luas daerah.
“Kapal-kapal kebencanaan itu idealnya yang bisa bergerak antar pulau,” jelasnya.
Hasbi menambahkan, setakat ini BPBD sudah memiliki satu kapal kebencanaan yang mampu mengangkut sejumlah personil ke lokasi bencana. Namun, kapal ini berukuran kecil dan tidak bisa menjadi kapal Damkar.
“Speed itu hanya mampu mengangkut beberapa orang aja, bukan kapasitas nya pemadam kebakaran,” tambahnya.
Sebelumnya, Sirajudin Nur meminta agar Pemprov Kepri menganggarkan pengadaan kapal Damkar di APBD Perubahan tahun 2022.
Itu ia sampaikan menyikapi banyaknya musibah kebakaran di permukiman pesisir maupun tengah laut.
“Kepri wajib memiliki armada kapal pemadam kebakaran, mengingat kondisi wilayahnya yang lebih banyak merupakan kawasan kepulauan,” katanya.
Kebakaran yang menghanguskan 19 rumah warga di Pulau Buluh, Batam sudah seharusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam pengadaan kapal ini.
Apalagi, pada Kamis (9/6/2022) lalu, kapal ferry Dumai Line 5 meledak saat sedang labuh jangkar di perairan pelabuhan Sekupang Batam.
Kejadian naas itu pun menewaskan satu ABK, satu hilang dan empat lainnya kritis akibat luka bakar.
Hanya berselang tiga hari, KM Bintang Surya yang membawa 18 penumpang juga mengalami kebakaran di perairan Karimun, Selat Malaka, Minggu (12/6/2022).
Akibat kejadian itu, seorang penumpang dinyatakan meninggal dunia sementara yang lainnya berhasil selamat.
Penulis: Nuel