BATAM, SIJORITODAY.com – – Lembaga Suku Laut Nusantara Indonesia (LSLNI) menolak keras rencana tambang sedimentasi pasir laut. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LSLNI, Sam Palele mengatakan, kebijakan ini hanya akan merugikan masyarakat pesisir, masyarakat nelayan dan merusak ekosistem laut.
Sam Palele khawatir, penambangan sedimen dan ekspor pasir laut akan menyebabkan kerusakan ekosistem laut yang parah, mengancam habitat biota laut, dan berdampak pada mata pencaharian nelayan.
“Saya menyatakan menolak rencana tambang sedimen pasir laut yang dapat mengancam kerusakan pesisir, tegas Sam Palele, Rabu, (18/06/2025).
Sam juga menilai kebijakan ini hanya akan menguntungkan segelintir pengusaha. Selain itu, Sam memperkirakan keuntungan yang bisa didapatkan dari sedimentasi pasir laut mencapai lebih dari ratusan trilyun per perusahaan. Sebaliknya, Sam Palele mencatat, terdapat ribuan nelayan terdampak tambang pasir laut sehingga mata pencahariannya terganggu.
Ketua Umum Lembaga Suku Laut Nusantara Indonesia, Sam Palele, memperingatkan jika pemerintah tidak membatalkan rencana tambang sedimentasi pasir laut, maka dipastikan seluruh nelayan di Indonesia khususnya di Provinsi Kepulauan Riau siap berunjuk rasa.
“Apabila pemerintah membiarkan rencana tambang sedimentasi pasir laut, maka kami atas nama Lembaga Suku Laut Nusantara Indonesia yang berada di Kepulauan Riau siap unjuk rasa,” pungkasnya.
Editor : fis